Liputan6.com, Pekanbaru - Rencana pengurus Himpunan Mahasiwa Islam (HMI) Pekanbaru menggelar diskusi tentang peranan wanita di sebuah rumah di Jalan Melayu, Arengka, Pekanbaru, Riau, digagalkan puluhan warga dari sejumlah kelompok.
Pemberi materi diskusi itu, Safwan, bahkan nyaris menjadi bulan-bulanan massa yang sudah berang. Sebab, pria asal Yogyakarta itu dituding sebagai penganut aliran Syiah.
"FPI juga ada di sana, tapi posisi kita sebagai penengah, bukan yang membubarkan kegiatan. Kita hanya mengamankan Safwan dan menenangkan situasi," ucap Panglima Front Pembela Islam (FPI) Provinsi Riau Muhammad Zein saat dikonfirmasi wartawan di Pekanbaru, Sabtu (2/4/2016).
Pria yang akrab disapa Ustaz Zein ini membantah FPI yang me-sweeping atau merazia dan membubarkan diskusi, serta merampas sejumlah buku, bahan materi diskusi dan laptop.
Menurut Zein, kedatangan FPI Riau ke lokasi tersebut setelah mendapat laporan dari sejumlah majelis taklim tentang keberadaan penganut Syiah di Pekanbaru.
"Pas datang ke rumah itu, warga sudah ramai dan dalam keadaan marah. Saya dan pengurus FPI menenangkan dan berusaha mengeluarkan Safwan dari kerumunan warga," sebut Zein.
Sewaktu dikeluarkan dari lokasi, Safwan dihujat puluhan warga dan hampir dipukul. Safwan juga mengalami perbuatan tidak mengenakkan, seperti diludahi.
Baca Juga
Advertisement
"Mungkin kalau tidak kita selamatkan, bisa mati si Safwan-nya. Jadi, bukan FPI yang berbuat seperti itu, kita hanya penengah," ujar Zein.
Zein mengatakan, pengurus HMI di sana juga merasa terbantu dengan kehadiran FPI. Setelah dijelaskan siapa Safwan, pengurus HMI rela kegiatannya tidak jadi dilaksanakan.
"Saya alumni HMI juga, saya beri pengertian kepada adik-adik di sana. Alhamdulillah mereka mengerti dan kegiatan dihentikan. Saya juga tidak ingin adik-adik HMI terpengaruh dengan Syiah," papar Zein.
Pemberi Materi Dipulangkan
Safwan akhirnya dibawa ke Markas FPI di Jalan Sungai Kampar, Kecamatan Limapuluh, Jumat malam, 1 April 2016. Dia diinapkan di sana selama semalam dan diberi pengertian.
Begitu pagi menjelang, Safwan dipulangkan ke daerah asalnya, yaitu Yogyakarta memakai pesawat. Semua barang serta bawaannya sewaktu di Pekanbaru diikutsertakan.
"Safwan ini adalah anggota jaringan aktivis filsafat Indonesia. Dia ini juga sebagai penganut Syiah Muktazilah, makanya dipulangkan. Namun perlu diingat, ada beberapa golongan Syiah yang kami toleransi," tegas Zein.
Sementara itu, Kapolsek Tampan Komisaris Ari Wibowo dikonfirmasi menyebutkan, anggotanya memang berada di lokasi saat sweeping dilakukan warga.
"Jadi lokasi itu merupakan wilayah hukum Polsek Bukitraya. Kenapa ada anggota saya di sana, karena sebelumnya sejumlah warga mencari tempat diskusi itu sampai ke Tampan," sebut Ari.
"Makanya dikawal anggota hingga ke lokasi diskusi tersebut. Kemudian ada orang yang dibawa ke daerah Limapuluh. Anggota tetap mengikuti hingga yang dibawa itu dipulangkan," imbuh Ari Wibowo.