Jokowi Siap Resmikan 6 Pelabuhan di Kawasan Timur Indonesia

Kemenhub telah rampung membangun 6 pelabuhan di Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat. Presiden Jokowi akan meresmikan bandara itu 5-6 April

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 03 Apr 2016, 17:10 WIB
Pelabuhan sebagai pendukung utama poros maritim. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menuntaskan pembangunan enam pelabuhan yang tersebar di Provinsi Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat. Rencananya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meresmikan enam pelabuhan tersebut pada 5 dan 6 April 2016 di Maluku dan Papua Barat.

"Seluruh pelabuhan ini dibangun melalui sumber dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kemenhub periode 2015," ucap Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, J.A Barata dala, keterangan resminya di Jakarta, Minggu (3/4/2016). 

Lebih jauh dijelaskan Barata, pelabuhan di Provinsi Maluku yang telah selesai masa konstruksinya adalah Pelabuhan Tutu Kembong, Pelabuhan Wonreli, dan Pelabuhan Pulau Teor.

1. Pelabuhan Tutu Kembong

Pelabuhan ini merupakan pelabuhan non-komersial yang dibangun mulai 2012-2015 dengan investasi senilai Rp 157 miliar. Fasilitas yang dibangun adalah dermaga seluas 70x8 m2, Trestle seluas 550x6 meter persegi, dan Causeway seluas 310x6 m2. Pelabuhan Tutu Kembong memiliki kapasitas dermaga yang baru sebesar 1.000 DWT dengan kedalaman kolam di depan dermaga (faceline) sebesar 5 mLWS.

Sedangkan fasilitas di darat terdapat terminal dan kantor seluas 250 meter persegi, bangunan pos jaga 9 meter persegi, serta rumah pompa dan genset 1 unit. Pelabuhan Tutu Kembong yang berada di Kabupaten Maluku Tenggara Barat merupakan pelabuhan pengumpan lokal yang berfungsi sebagai prasarana bongkar muat barang dan penumpang serta sebagai prasarana kapal perintis.

2. Pelabuhan Wonreli

Pelabuhan Wonreli mulai dibangun pada 2010-2015 dengan memakan dana Rp 54,5 miliar. Fasilitas yang dibangun terdiri dari dermaga seluas 120x8 m2, Trestle I seluas 68x6 m2, Trestle II seluas 68x6 m2, dan Causeway seluas 250x6 m2.

Selain itu, area darat pelabuhan juga dikembangkan untuk lapangan penumpukan barang seluas 2.000 meter persegi, kantor, terminal penumpang seluas 300 m2, pos jaga, genset, gudang, dan area parkir kendaraan.

Pelabuhan ini memiliki kapasitas dermaga yang baru sebesar 1.000 DWT dengan kedalaman kolam di depan dermaga sebesar 6 mLWS. Pelabuhan Wonreli yang berada di Pulau Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya merupakan pelabuhan pengumpan lokal dan berfungsi sebagai prasarana dan sarana transportasi masyarakat Kabupaten tersebut.

3. Pelabuhan Pulau Teor

Pelabuhan dibangun sejak 2010-2015 dengan biaya sebesar Rp 42,6 miliar. Fasilitas yang dibangun terdiri dari dermaga seluas 70x8 m2, Trestle seluas 50x6 m2, dan reklamasi seluas 100x50 m2.

Fasilitas di darat meliputi, kantor, gudang dan terminal penumpang. Pelabuhan Pulau Teor yang terletak di Kabupaten Seram Bagian Timur ini memiliki kapasitas dermaga yang baru sebesar 1.000 DWT dengan kedalaman kolam di depan dermaga sebesar 5 mLWS.

4. Pelabuhan Tobelo

Pelabuhan di Provinsi Maluku Utara yang sudah siap beroperasi, yaitu Pelabuhan Tobelo dan Pelabuhan Galela. Jika ditelusuri lebih dalam, pelabuhan Tobelo dibangun 2008 dan selesai pada 2015 dengan menyedot investasi Rp 163 miliar.

Fasilitas yang dibangun, meliputi Dermaga General Cargo seluas 174x8 m2, Dermaga Penumpang I seluas 50x10 meter persegi, Dermaga Penumpang II seluas 85x10 m2, Dermaga Peti Kemas II seluas 170x20 m2, Trestle General Cargo seluas 12x6 m2, dan Trestle Peti Kemas seluas 64x10 m2.

Selain itu, fasilitas darat yang dibangun adalah kantor seluas 15x6 m2, lapangan penumpukan barang I seluas 10.118 m2, lapangan penumpukan barang II seluas 20 ribu M2, gudang seluas 10x30 m2, lapangan parkir, pos jaga, jalan induk dan jalan poros.

Pelabuhan Tobelo memiliki kapasitas dermaga yang baru sebesar 10 ribu DWT dengan kedalaman kolam di depan dermaga sebesar 10 mLWS. Pelabuhan Tobelo yang berada di Kabupaten Halmahera Utara adalah pelabuhan pengumpul yang berfungsi sebagai prasarana bongkar muat barang dan penumpang di kabupaten Halmahera Utara.

5. Pelabuhan Galela

Pelabuhan ini mulai dibangun 2006-2015 dengan total pendanaan sebesar Rp 35,4 miliar. Fasilitas yang dibangun adalah dermaga seluas 130x8 m2, Causeway seluas 17x6 m2, dan Trestle seluas 28x6 m2.

Area darat juga dilakukan pembangunan untuk fasilitas kantor, lapangan penumpukan barang, terminal penumpang 150 m2, bangunan pos jaga, bangunan gudang, bangunan gedung serbaguna (12x8) m2, sarana ibadah (musholla) (8x6) m2, dan lapangan parkir.

Pelabuhan Galela memiliki kapasitas dermaga yang baru sebesar 1.000 DWT dengan kedalaman kolam di depan dermaga sebesar 5 mLWS. Pelabuhan Galela adalah pelabuhan pengumpan lokal yang juga berada di Kabupaten Halmahera Utara dan berfungsi sebagai prasarana dan sarana transportasi masyarakat Kabupaten tersebut.

6. Pelabuhan Wasior

Di Provinsi Papua Barat, Kemenhub telah merampungkan pembangunan Pelabuhan Wasior. Pelabuhan yang berada di Kabupaten Teluk Wondana ini adalah pelabuhan pengumpul yang mulai dibangun 2005 sampai selesai di 2015 dengan menelan biaya Rp 79 miliar.

Ada beberapa fasilitas, yakni dermaga seluas 174x10 m2, Trestle I seluas 48x8 m2, Trestle II seluas 47x8 m2, Causeway I seluas 160x6 m2, Causeway II seluas 127x8 m2, dan reklamasi seluas 12.500 m2.

Pada area darat pelabuhan juga telah dibangun terminal, pos jaga, rumah pompa dan genset, gudang seluas 15x40 m2, dan lapangan penumpukan barang seluas 10 ribu m2. Saat ini Pelabuhan Wasior memiliki kapasitas dermaga yang baru sebesar 3.500 DWT dengan kedalaman kolam di depan dermaga sebesar 10 mLWS.

"Pembangunan enam pelabuhan di Timur Indonesia ini merupakan komitmen pemerintah membangun infrastruktur transportasi untuk meningkatkan konektivitas di wilayah perbatasan, terluar dan wilayah bencana. Juga tidak lagi tersentris membangunan di Jawa saja sesuai Nawa Cita pemerintah," tandas Barata. (Fik/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya