Liputan6.com, Jakarta - Persib Bandung menyerah 0-2 di final Torabika Bhayangkara Cup dari Arema Cronus di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (3/4/2016). Pelatih Persib, Dejan Antonic, mengecam kepemimpinan wasit Nusur Fadilah, yang dianggapnya mengecewakan.
Dejan mengaku datang ke partai final dengan antusiasme tinggi. Dia percaya, sepak bola Indonesia bangkit lagi dan bisa seperti dulu setelah melihat atmosfer 90 ribu penonton di SUGBK dalam menyambut laga final Torabika Bhayangkara Cup.
Baca Juga
- MU Bekap Everton, Martial Jadi Pahlawan
- Roma Gasak Lazio, Milan Dipermalukan Atalanta
- Sentuh Garis Finis, Rio Haryanto Tuntaskan Target
Advertisement
Dalam pertandingan itu, Persib harus bermain dengan 10 orang setelah Rudolof Yanto Basna diusir wasit usai mendapat kartu kuning kedua pada menit ke-77. Dejan mengkritik wasit-wasit di Indonesia yang dianggapnya kurang mendapat edukasi.
"Saya senang sepak bola Indonesia bisa seperti dulu. Tapi, dari hati kecil saya kecewa karena satu orang memainkan sirkus di lapangan. Problem sepak bola Indonesia ada di wasit," ujar Dejan kepada wartawan seusai pertandingan di SUGBK, Minggu (3/4/2016).
"Edukasi mereka jelek banget. Keputusan mereka mengecewakan. Saya tahu benar, kalau tidak saya tidak akan bicara seperti ini," ungkap pelatih asal Serbia ini.
Mantan pelatih Pelita Bandung Raya (kini Madura United) itu berharap laga Persib tidak lagi dipimpin oleh wasit Nusur Fadilah. Bila hal itu terjadi, sebelum pertandingan, Dejan meminta wasit diganti agar Persib bisa bermain.
"Saya tidak ingin lihat dia lagi di pertandingan Persib. Dia juga wasit yang memimpin final di Bali saat lawan Arema," ucapnya.
"Di babak pertama Arema bahkan tidak punya peluang, kami punya dua. Semoga kami bisa fokus ke liga lagi karena tim ini masih punya masa depan," kata Dejan.