Liputan6.com, Jakarta Peneliti dari The Endocrine Society mengatakan, wanita yang telah melewati masa menopause dan mengalami obesitas bisa mendapat manfaat dari diet Paleo.
Menurut sebuah studi yang dipresentasikan dalam pertemuan tahunanEndocrine Society di Boston baru-baru ini menunjukkan, diet Paleo dikaitkan dengan penurunan berat badan, sirkulasi asam lemak yang lebih baik, serta mengurangi risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular.
Baca Juga
Advertisement
"Makan dengan pola diet Paleo tanpa pembatasan kalori secara signifikan meningkatkan jumlah asam lemak yang dikaitkan dengan sensitivitas insulin, mengurangi adipositas abdominal serta berat badan pada wanita obesitas pascamenopause," ungkap penulis utama penelitian, Caroline Blomquist dari Departemen of Public Health and Clinical Medicine di Umea University, Swedia.
Diet Paleo adalah jenis diet yang mengandalkan pola makan yang diduga dianut oleh manusia prasejarah, yakni konsumsi daging, ikan, sayuran, dan buah serta menghindari produk olahan susu, produk gandum, dan makanan yang diproses.
"Tipe diet Paleo yang kaya akan asam lemak tak jenuh mendatangkan manfaat jangka panjang pada masalah terkait obesitas, termasuk mengurangi risiko diabetes dan kardiovaskular," kata Blomquist.
Studi yang dilakukan Blomquist selama dua tahun melibatkan 70 wanita pascamenopause yang kelebihan berat badan dengan kadar puasa plasma glukosa normal. Setelah dibagi menjadi dua grup yang salah satunya mengadopsi diet Paleo, peneliti menemukan bahwa kelompok yang melakukan diet ketat mengurangi konsumsi asam lemak mengalami resistensi insulin. Sementara grup yang menggunakan pola diet Paleo berat badan dan perut buncitnya berkurang, dilansir dari laman Upi, Senin (4/4/2016).