Liputan6.com, Buenos Aires - Momen pergantian motor memang menjadi titik balik dari aksi pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, di MotoGP Argentina 2016. Dianggap terlalu mengganggu, pembalap berjuluk The Doctor pun menyesalkan kewajiban itu.
Sebelum balapan, race director memang memutuskan untuk mewajibkan semua pembalap melakukan pergantian motor pada lap 9, 10, atau 11. Keputusan itu diambil menyusul insiden yang menimpa pembalap Pramac Racing, Scott Redding, pada latihan bebas keempat di Argentina.
Setelah itu, Michelin sebagai pemasok utama ban sempat memutuskan untuk menarik ban medium dan keras produksinya. Mereka juga sempat berniat menyediakan ban medium baru.
Baca Juga
- Marquez Juara GP Argentina, Rossi Beruntung Finis Kedua
- Daftar Peraih Penghargaan di Torabika Bhayangkara Cup
- Manor Melesat di GP Bahrain, Rekan Setim Rio Haryanto Bangga
Advertisement
Sayang, cuaca membuat segalanya menjadi rumit. Lintasan memang sempat diguyur hujan sebelum balapan. Walhasil, balapan yang awalnya diputar hingga 25 lap dipangkas menjadi 20 lap. Semua pembalap juga diwajibkan mengganti motornya di tengah balapan.
Keputusan itu yang membuat Rossi kehilangan ritme kecepatannya ketika sedang bersaing ketat dengan Marc Marquez di Sirkuit Autodromo Termas de Rio Hondo, Senin (4/4/2016) dinihari. Rossi yang awalnya terlibat aksi salip menyalip dengan Marquez malah semakin tertinggal.
"Pada akhirnya, itu sangat mengecewakan karena di paruh pertama balapan saya jauh lebih kuat dan kompetitif. Jadi, saya pikir bisa melakukan pertarungan yang baik untuk menang," kata Rossi seperti dikutip Crash.
Terbantu Insiden Duo Ducati
"Ini juga mengecewakan karena selama akhir pekan ini kami tak punya masalah dengan ban. Namun, karena masalah motor lain, kami harus mengubah segalanya ketika kami tak menderita," tuturnya.
Di sisi lain, Rossi mengaku beruntung dengan insiden yang menimpa Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso. Setelah tertinggal di urutan empat hingga tikungan terakhir, Rossi justru mampu mengamankan podium kedua.
Penyebabnya adalah aksi brutal Iannone di tikungan terakhir menjelang garis finis yang membuatnya bersenggolan dengan Dovizioso hingga terjatuh. Rossi pun diuntungkan dari kejadian itu.
"Saat itu saya pikir podium sudah berakhir bagi saya karena saya tak bisa melakukan apa-apa. Jadi, ini adalah 20 poin yang penting untuk kejuaraan," ujar Rossi.
Advertisement