Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 269 peserta Ujian Nasional berbasis komputer di SMAN 30 Jakarta berbaris rapi di lapangan sekolah mereka sebelum mulai mengerjakan soal. Pagi ini mereka terlebih dahulu mendengarkan tips untuk menjalani ujian dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Ujian (UN) cuma hitungan jam. Tapi setelah lulus, ujian tiap hari," ujar Ahok pada sambutan di SMAN 30 Jakarta, Senin (3/4/2016).
Dia mengingatkan agar siswa berdoa sebelum mengerjakan soal. Sebab, kata dia, yang terpenting dalam hidup adalah doa kepada sang Pencipta. Hanya Tuhan-lah yang dapat menyelamatkan semua umat-Nya.
"Pertama harus ingat doa, satu-satunya yang bisa buat kita bertahan hubungan sama Tuhan. Saat ujian telah usai, kita harus buat keputusan ya atau tidak. Tidak ada tunda," kata Ahok.
Baca Juga
Advertisement
Mantan Bupati Belitung Timur itu juga mengingatkan agar para siswa tidak ragu dalam menjawab soal ujian meskipun tidak tahu jawabannya.
"Lebih baik membuat keputusan daripada tidak atau menunda keputusan. Bapak juga dulu enggak pinter amat, IP (indeks prestasi) cuma 2,8 (dari skala 4). Tapi yang penting bagaimana membuat keputusan," ucap Ahok.
Dia pun meminta agar siswa ikut ujian masuk PTN karena Pemerintah Provinsi DKI sudah menyiapkan dana bagi mereka yang berhasil lolos, terutama untuk siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu.
"Ikut tes PTN kita siapkan Rp 18 juta setahun. Jangan takut enggak ada biaya. Olahraga dan jaga makanan karena hidup ini berat," kata Ahok.
Usai memberi sambutan, para siswa berebut selfie dengan Ahok. Mereka seolah lupa setelah itu harus mengisi soal-soal ujian bahasa Indonesia.
Pada UN berbasis komputer 2016, SMAN 30 Jakarta menyiapkan 104 komputer dan 15 laptop cadangan. Sedangkan peserta UN seluruh DKI terdiri atas 133.961 peserta.