Liputan6.com, Jakarta - Federal Bureau of Investigation (FBI) memastikan siap membantu membuka perangkat mobile seperti iPhone yang terlibat dalam investigasi, jika diperbolehkan oleh hukum dan kebijakan.
Dalam sebuah surat kepada pemerintah setempat, FBI mengungkapkan bahwa pihaknya memahami tantangan yang mereka hadapi. Selain itu, FBI juga menyadari bahwa mereka kekurangan alat untuk memantau dan menyelidiki komunikasi dari tersangka yang menggunakan perangkat mobile terenkripsi.
Baca Juga
Advertisement
"Seperti kebijakan lama kami yang sudah ada sebelumnya, tentu saja FBI akan mempertimbangkan alat yang mungkin bisa sangat membantu mitra kami," kata FBI, dikutip dari Reuters, Senin (4/4/2016).
Surat itu datang lima hari setelah Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) mengumumkan telah menjatuhkan kasus hukum terhadap Apple Inc dan sesudah FBI berhasil membobol iPhone yang digunakan seorang pria bernama Syed Farook.
Pria itu diketahui melakukan penembakan di San Bernardino, California, pada bulan Desember lalu. Saat itu ia dan istrinya menewaskan 14 orang dan melukai 22 orang lainnya.
(Why/Cas)