Liputan6.com, Jakarta Tidur merupakan kebutuhan yang harus didapatkan oleh manusia, sebab kekurangan tidur kerap dengan masalah kesehatan kronis hingga kematian.
Baca Juga
Advertisement
Melansir laman Independent, Senin (04/4/2016) Royal Society for Public Health (RSPH) menemukan sebanyak dua ribu orang dewasa menghabiskan waktu tidurnya per malam hanya 6 jam sedangkan waktu optimal untuk tidur setidaknya 7 jam per malam.
Shirley Cramer CBE, Chief Executive of RSPH, mengatakan, "Kami perlu membangun manfaat tidur kepada semua masyarakat sebab banyak bukti menunjukkan bahwa kurang tidur menjadi salah satu perusak kesehatan," ungkapnya.
Kekurangan tidur begitu dekat dengan risiko kesehatan seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, dan serangan stroke. "Kurang tidur atau mengalami gangguan tidur memberikan dampak kepada kemampuan seseorang dalam menjalani hidupnya begitu juga dalam menjalani gaya hidup sehat. Jika kurang tidur maka tubuh akan rentan terhadap berbagai penyakit seperti kanker, diabetes, serangan jantung, hingga depresi," jelas Cramer.
Data yang ditemukan tim RSPH, alasan utama dari orang kurang tidur akibat bekerja larut malam atau akibat aturan waktu kerja (shift work), mengasuh anak, dan akibat keluar larut malam.
Untuk mengatasi masalah tersebut, masyarakat perlu mendapat pengenalan bimbingan waktu tidur yang disebut dengan slumber number, untuk menginformasikan lebih dalam lagi kepada semua orang tentang pentingnya tidur.
"The slumber number adalah pedoman jam tidur untuk masyarakat yang bertujuan menginformasikan masyarakat akan waktu tidur yang tepat setiap lama sebanyak tujuh hingga sembilan jam pada orang dewasa", ungkap juru bicara RSPH kepada Independent.
Adapun upaya lain mewujudkan kualitas tidur yang baik dan tepat dengan membuat perubahan kecil seperti menjauhkan segala cahaya hingga layar gadget sebelum tidur. Jika seseorang sukses menerapkan waktu tidur yang baik maka setiap orang lebih mungkin menjalankan perilaku sehat dalam hidupnya.