Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku cuek dengan demo yang dilakukan Majelis Tinggi Jakarta Bersyariah. Dalam aksi itu, massaa tersebut menuding dirinya bertindak melakukan korupsi.
"Suruh ke dukun saja (dukunin saya), cuek saja lah sudah biasa didemo," seloroh Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (4/4/2016).
Mantan politisi Gerindra itu mengatakan sudah sering didemo banyak orang, sehingga dia tidak merasa aneh lagi. "Lagian yang demo itu-itu saja kan," ujar dia.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Ahok tuntutan pendemo pun sudah berulang kali didengar, dari tuduhan korupsi hingga tuntutan agar lengser dari kursi DKI 1.
"Santai saja, ada yang mau turunin saya juga sudah sering. Gitu-gitu saja, mending (mereka) ke dukun saja," ucap Ahok kemudian tersenyum.
Ratusan orang dari massa yang tergabung dalam Majelis Tinggi Jakarta Bersyariah sebelumnya berunjuk rasa di depan KPK. Mereka mendesak KPK untuk menangkap Ahok sekaligus memenjarakan Gubernur DKI Jakarta bernama lengkap Basuki Tjahja Purnama itu.
Alasannya, massa menuding Ahok terindikasi korupsi di 3 penyelewengan sebagai Gubernur DKI. Massa pun dipersilakan untuk menemui pimpinan KPK. Ada sekitar 10 orang perwakilan dari Majelis Tinggi Jakarta Bersyariah yang menemui pimpinan KPK.
Perwakilan itu masing-masing terdiri atas perwakilan Front Pembela Islam (FPI), Laskar Pembela Islam (LPI), Forum Betawi Rempuk (FBR), dan sejumlah ormas lainnya. Mereka bertemu dengan Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang dan beraudiensi di ruang konferensi pers, Gedung KPK, Jakarta, Senin (4/4/2016).
Setelah bertemu pimpinan KPK, massa kemudian bergerak menuju Balaikota DKI Jakarta. Di sana mereka juga melakukan aksi serupa di depan Kantor Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta.