Liputan6.com, Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengkritik kejadian tabrakan maskapai Batik Air dengan Trans Nusa di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Senin malam.
Ketua Pengurus Harian YLKI Tlus Abadi mengungkapkan atas kejadian itu membuktikan tingkat keselamatan penerbangan di Indonesia perlu banyak perbaikan.
"Ini menandakan tidak ada koordinasi antara petugas ATC dengan petugas darat yang sedang menarik pesawat Trans Nusa ke hanggar. Ini juga bukti bahwa tingkat keselamatan penerbangan di Indonesia masih rendah," kata Tulus, Selasa (5/4/2016).
Baca Juga
Advertisement
Tulus meminta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi. Mengingat keteledoran para petugas darat di Bandara Halim Perdanakusuma.
Tidak hanya investigasi, Tulus juga meminta Menteri Perhubungan untuk memberikan sanksi kepada seluruh pihak yang telah teledor dalam pengaturan pergerakan pesawat di Bandara Halimperdanakusuma.
"Kemenhub harus memberikan sanksi pada petugas yang terlibat dalam insiden ini, termasuk pada managemen Bandara Halim Perdanakusuma," ujar Tulus.
Seperti diketahui, pesawat Batik Air 7703 tujuan Jakarta-Makassar tabrakan dengan pesawat ATR Trans Nusa di runway Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin malam tadi sekitar pukul 19.55 WIB. Akibat kecelakaan itu, sayap sisi kiri Pesawat Batik Air terbakar.(Yas/Ahm)