Liputan6.com, Padang - Komisi Ombudsman perwakilan Sumatera Barat menemukan lembaran-lembaran kertas kecil yang diduga kunci jawaban soal pada hari pertama pelaksanaan ujian nasional (UN) di Padang. Asisten Ombudsman RI Perwakilan Sumbar, Adel Wahidi, mengatakan lembaran yang diduga berisi kunci jawaban itu ditemukan di tiga titik di luar pekarangan sekolah.
Namun, Adel menolak menyebutkan lokasi sekolah tempat penemuan lembaran yang diduga berisi kunci jawaban itu. "Nanti kita publikasi, karena sekarang UN sedang berlangsung. Nanti akan kita beberkan datanya," ujar Adel, Senin (4/4/2016).
Adel juga mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan lembaran jawaban tersebut untuk mata pelajaran apa. Hanya saja, katanya, dalam lembaran-lembaran kecil itu ditemukan konsep objektif.
Menurut dia, ada indikasi kecurangan dalam penyelenggaraan UN tingkat SMA tahun ini. Adel menyatakan, tim Ombudsman telah memantau pergerakan siswa mulai keluar dari rumah. Saat itu, tim menemukan ada keanehan dari perilaku para siswa.
Baca Juga
Advertisement
"Keluar dari rumah pagi sekali, tapi tidak langsung ke sekolah, melainkan ngumpul dulu di beberapa titik. Ada juga yang sudah sampai di sekolah pukul 06.00 WIB, padahal ujian dimulai pukul 07.30 WIB," kata Adel.
Ombudsman menduga, ada pihak yang tak bertanggung jawab yang bekerja secara tahunan yang ingin merusak, mengganggu, dan mengambil keuntungan dalam pelaksanaan UN. "Setiap tahun polanya sama. Kunci jawaban beredar di luar pekarangan sekolah. Di antaranya berhasil dibawa masuk ke dalam pekarangan sekolah."
Atas temuan itu, Ombudsman meminta pengawasan UN diperketat. Adel menyarankan agar para siswa diperiksa sejak pertama kali masuk gerbang sekolah dan sesaat sebelum masuk lokasi ujian.
Temuan di Medan
Tak hanya di Padang, temuan serupa juga didapat Ombudsman RI perwakilan Sumatera Utara. Kepala Ombudsman Perwakilan Sumut Abyadi Siregar menyebutkan, pihaknya menemukan kertas yang diduga kunci jawaban tersebut dari seorang siswa di SMA Negeri 2 Medan.
Siswa tersebut terdaftar di Ruang 17. "Penemuan terjadi saat siswa yang dimaksud mengeluarkan secarik kertas dari dompet. Kemudian kita minta pengawas ruangan untuk menyita, penemuan ini juga disaksikan pihak sekolah," kata Abyadi.
Ia menjelaskan, dalam secarik kertas tersebut tertulis angka, huruf-huruf beserta beberapa pertanyaan. Ombudsman belum memastikan apakah kertas tersebut merupakan kunci jawaban dan atau masih sebatas dugaan kunci jawaban mata pelajaran Bahasa Indonesia yang sedang diuji.
"Belum dipastikan, masih sebatas dugaan. Karena, bentuknya mirip kunci jawaban dan diketik dengan rapi," ucap Abyadi.
Abyadi menduga kebocoran soal itu dilakukan secara sistematis karena modusnya serupa dengan dengan tahun-tahun sebelumnya. Ia juga memperkirakan tidak hanya satu kunci jawaban yang beredar, tetapi banyak.
"Tadi malam kita dengar sudah beredar di beberapa SMA. Kita duga tidak cuma satu ini saja. Polanya sistematis. Tidak hanya kertas yang diduga kunci jawaban, kita juga temukan alat komunikasi yang dibawa oleh pengawas. Itu pelanggaran," ucap Abyadi.