Iklan Kembali Menempel di Bus Ho Chi Minh City

Otoritas Ho Chi Minh City akhirnya mengizinkan pemasangan iklan di bus kota setelah dilarang sejak 2002

oleh Rio Apinino diperbarui 05 Apr 2016, 10:31 WIB
Otoritas Ho Chi Minh City akhirnya mengizinkan pemasangan iklan di bus kota setelah dilarang sejak 2002

Liputan6.com, Ho Chi Minh City - Otoritas Ho Chi Minh City akhirnya mengizinkan pemasangan iklan di bus kota setelah dilarang sejak 2002. Perusahaan yang pertama kali berhasil memasang iklan itu adalah Koa Sha Media Vietnam media advertising, anak perusahaan Koa Sha Inc asal Jepang.

Adapun pelarangan resmi ini dilakukan karena pemerintah setempat khawatir jika iklan dapat mengalihkan perhatian pengemudi dan menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Kota-kota di Vietnam tidak memberlakukan aturan yang sama.

Phuong Pham, Wakil Direktur Koa Sha Media Vietnam, mengatakan bahwa perusahaannya akan beriklan di lebih dari 170 bus di 10 rute bus kota selama setahun. Proyek ini dimenangkan setelah perusahaan memenangkan lelang sebesar 14,6 miliar dong atau sekitar US$ 650 ribu.

"Kami sangat ingin menerapkan pengalaman dari Jepang dan Thailand untuk pasar Vietnam," ujar Pham, dikutip dari Nikkei Asia Review, Selasa (5/4/2016).

Koa Sha Media Vietnam mulai beroperasi pada 2012. Perusahaan ini telah beriklan di 10 rute bus di Hanoi. Mereka juga berencana berekspansi di kota dan moda transportasi lain seperti kereta.

Larangan pemasangan iklan sebetulnya telah dicabut pada 2011. Pelarangan itu disebabkan karena pemerintah kota perlu mencari sumber pendapatan lain untuk mengimbangi subsidi angkutan umum. Iklan diharapkan dapat menghasilkan uang sebanyak 170 miliar dong atau sekitar US$ 7,58 juta per tahun.

Selain itu, langkah ini juga diambil untuk dana pembangunan infrastruktur transportasi publik dan membuat moda transportasi yang lebih ramah lingkungan. Pemerintah berencana membangun stasiun kereta bawah tanah tahun depan.

Sebagai informasi tambahan, Ho Chi Minh City punya penduduk sekira 10 juta orang, 8,5 juta sepeda motor, serta setengah juta mobil. Ongkos bus kotanya hanya 22-44 sen, tapi tidak populer karena kurang nyaman. Tahun lalu, bus kota berkurang 11,7 persen.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya