Yanto Basna Akhirnya Minta Maaf kepada Pendukung Persib, Kenapa?

Rudolf Yanto Basna menganggap duel Persib Vs Arema Cronus di final Piala Bhayangkara berlangsung dalam tensi tinggi.

oleh Kukuh Saokani diperbarui 05 Apr 2016, 11:10 WIB
Pemain Persib, Yanto Basna bersiap memberikan jawaban jelang laga final Turnamen Piala Bhayangkara di Stadion GBK Jakarta, Sabtu (2/4/2016). Laga final mempertemukan Persib Bandung dan Arema Cronus. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Bandung - From hero to zeo. Dari pahlawan menjadi pecundang. Kenyataan ini harus dihadapi oleh Rudolf Yanto Basna bersama Persib Bandung saat menghadapi Arema Cronus di final Piala Bhayangkara yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Minggu (3/4/2016). 

Dalam duel ini, pemain terbaik pada Piala Jenderal Sudirman itu diusir wasit menit ke-72 setelah menerima kartu kuning kedua. Kartu kuning terakhir terbilang konyol karena dipicu ulah usil Yanto, yakni menendang botol air mineral ke arah pemain Arema, Esteban Viscara yang tengah terjatuh.

 

Baca Juga

  • Menanti Geliat Persib dengan Mantan Bintang Persija
  • 5 Fakta Menarik Kekalahan Persib atas Arema: Kutukan Kostum Putih
  • Gagal di Piala Bhayangkara, Persib Akan Ikuti Turnamen Lain

Botol melayang mengenai kepala Viscara. Wasit lalu mengeluarkan kartu kuning kedua bagi Yanto. 

Yanto Basna tampak kesal dengan keputusan itu. Namun dia tidak bereaksi berlebihan dan memilih meninggalkan lapangan. Maung Bandung yang bermain dengan 10 pemain akhirnya kesulitan mengejar ketertinggalannya. Pasukan Dejan Antonic akhhirnya menyerah 0-2 dari Singo Edan.

Yanto Basna mengaku jika aksinya tidak disengaja. Dia hanya berniat membuang botol air mineral ke pinggir lapang karena dinilai mengganggu. "Tidak ada faktor kesengajaan," kata Yanto.

"Tapi enggak tahu wasit mungkin menilai berbeda," beber pemain asal Papua tersebut.

Sebelum diusir wasit, Basna dan Viscara memang beberapa kali terlibat duel keras. Namun Basna Basna menegaskan dalam laga itu dirinya tidak emosi meski pertandingan memang berjalan dengan tensi tinggi. Yanto Basna berharap kejadian ini jadi pembelajaran bagi dia ke depannya.

"Sebenarnya tidak emosi tapi tensi pertandingan tinggi dan partandingan sangat keras. Semoga ke depan tidak terulang lagi dan bisa membawa Persib meraih prestasi yang lebih baik," katanya dia. 

Mantan pemain Mitra Kukar itu juga menyesali perbuatannya. Dia meminta maaf kepada bobotoh yang telah jauh-jauh mendukung Persib hingga ke Jakarta. Yanto merasa bersalah atas gagalnya Persib juara dan kartu merah yang diterimanya. "Saya cuma mau minta maaf kepada bobotoh yang sudah jauh-jauh datang kemarin. Tapi itu pertandingan yang sangat berat," beber Yanto Basna.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya