Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit memfasilitasi dan mendukung peremajaan perkebunan rakyat melalui kesepakatan kerja sama petani, perbankan dan perusahaan sawit.
Direktur Utama BPDP Sawit Bayu Krisnamurthi mengatakan, kerja sama peremajaan perkebunan rakyat untuk meningkatkan kualitas tanaman sawit, sehingga dapat memperbaiki produksi sawit.
"Bisa membuat bibit baru yang bagus yang tahan kekeringan," kata Bayu, saat menghadiri penandatanganan kerja sama, di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (5/4/2016).
Bayu menyebutkan yang melakukan kerja sama tersebut adalah Koperasi Unit Desa (KUD) Mulus Rahayu, Desa Delima Jaya Kecamatan Kerinci Kanan, Kabupaten Siak Riau, dengan Bank Syariah Mandiri serta dukungan teknis pembelian hasil oleh PT Indo Sawit Subur.
Baca Juga
Advertisement
Kebun yang diremajakan adalah ex-plasma seluar 270 hektar dimiliki oleh 135 keluarga petani. Nilai pembiayaan peremajaan yang disepakati Rp 16,48 miliar atau kurang lebih sekitar Rp 61 juta per hektar selama 11 tahun.
Selain itu BPDP Sawit juga mengucurkan dana bantuan ke KUD tersebut sebesar Rp 6,75 miliar atau 25 juta per hektar.
Ia melanjutkan kerja sama lain dilakukan Koperasi Sawit Mandian Jaya, Desa Bandar Padang dan Desa Bukit Meranti, Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu Riau dengan Bank BRI Agro serta dukungan pembelian hasil oleh PT Smart Tbk.
Kebun yang akan diremajakan seluar 400 hektar dimiliki oleh 200 kepala keluarga petani. Nilai kredit yang disepakati Rp 24,7 miliar selama 13 tahun. Selain itu BPDP Sawit memberi bantuan dana sawit untuk peremajaan sekitar Rp 10 miliar.
Khusus untuk dana sawit, BPDP saat ini sedang menyelesaikan dukungan peremajaan perkebunan rakyat seluas 4.396 hektar yang digarap 2.140 petani dan 12 koperasi dengan dana sebesar Rp 109,9 miliar.
Adapun koperasi itu antara lain tiga KUD di Palalawan dan Siak Riau, delapan KUD dan koperasi sawit di Musi Banyuasin Sumatera Selatan dan satu koperasi di Aceh. (Pew/Ahm)