Dinilai Cemarkan Nama Wiranto, Rizieq Shihab Didesak Minta Maaf

Jika permintaan tersebut tidak ditanggapi Rizieq, Partai Hanura akan membawa masalah ini ke ranah hukum.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 05 Apr 2016, 15:43 WIB
Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Hanura tak terima atas pernyataan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab terhadap Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto karena mendukung bakal calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta mendatang.

Ketua DPP Partai Hanura, Miryam S Haryani, menyatakan ‎pihaknya meminta pria bernama lengkap Muhammad Rizieq Shihab itu meminta maaf dalam waktu 1X24 jam kepada Partai Hanura dan Wiranto.

"Kami memberikan waktu 1x24 jam kepada Habib Rizieq terhitung sejak pernyataan ini kami keluarkan agar meralat pernyataannya dan meminta maaf secara langsung kepada Bapak Wiranto serta diumumkan melalui media massa nasional (cetak dan elektronik)," kata Miryam kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (5/4/2016).

Angota Komisi V DPR ini menegaskan, jika permintaan tersebut tidak ditanggapi Rizieq, pihaknya akan membawa hal tersebut ke ranah hukum.

‎"Apabila hal tersebut tidak dilakukan, maka kami akan membawa kasus ini ke ranah hukum.‎ Mengecam keras aksi pelecehan dan pencemaran nama baik yang telah dilakukan oleh Habib Rizieq terhadap Pak Wiranto yang tidak lain adalah Ketua Umum Partai Hanura," tegas dia.

Jadi Contoh Buruk

Lebih jauh, Miryam menilai, apa yang disampaikan Rizieq tersebut tidak mencerminkan sebagai pemimpin suatu ormas. Di mana seharusnya sang pemimpin bisa menghormati dan menghargai perbedaan.

 

"Tindakan yang dilakukan oleh Habib Rizieq ini tidak mencerminkan kebijaksanaannya sebagai seorang tokoh masyarakat yang patut ditiru oleh pengikutnya, justru penyataannya menghasut dan menghina orang lain di depan khalayak luas," ucap Miryam.

Dia juga menilai jika apa yang dilakukan Rizieq tetap dibiarkan, akan menjadi contoh yang buruk ke depan. "Bila sikap-sikap seperti ini dibiarkan terus akan dapat mengganggu stabilitas nasional serta mengancam demokrasi di Indonesia," tegas Ketua DPP Srikandi Hanura tersebut.

Sebelumnya beredar rekaman gambar di kanal berbagi video Youtube dengan durasi 30 detik saat Habib Rizieq menjadi orator dalam unjuk rasa. Dalam video tersebut, Habib Rizieq mengatakan ada salah seorang Jenderal yaitu Wiranto mendukung ‎Ahok dalam Pilkada DKI 2017 mendatang. Untuk itu, Rizieq mengganti nama Wiranto menjadi Wiranti karena dinilai tidak memikirkan hati nurani rakyat Jakarta.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya