Liputan6.com, Jakarta - Grab berencana menghadirkan layanan GrabHitch di Indonesia. Saat ini, GrabHitch tengah hadir di Singapura dan sebagai informasi, GrabHitch mirip dengan Nebengers yang terlebih dahulu hadir di Jakarta.
"Orang bisa memilih rute mana yang cocok, nanti dia (penumpang, red.) bisa pilih untuk ikut. Kalau di Jakarta, mungkin mirip dengan Nebengers," kata Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata saat ditemui usai menjadi pembicara dalam acara Echelon Indonesia 2016 di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (5/4/2016).
Ridzki melanjutkan, mobil yang akan digunakan adalah mobil pribadi. Alasannya, kehadiran GrabHitch dimaksudkan untuk membantu pengguna transportasi dalam melakukan perjalanan dengan biaya efisien.
Baca Juga
Advertisement
Meski begitu, ia belum bisa memberikan kepastian kapan GrabHitch akan hadir di Indonesia. Menurutnya, sama seperti layanan-layanan lain dari Grab, ketika sebuah layanan Grab hadir di satu negara, Grab di negara-negara lainnya akan mempelajari apakah layanan tersebut bisa diterapkan atau tidak.
"Sama seperti GrabBike, kan pertama kalinya di Indonesia pada tahun lalu dan dipelajari di negara-negara lain. Kemudian kami launching di negara lain seperti Vietnam dan Thailand," tutur Ridzki.
Ridzki juga memaparkan, hal ini sama dengan layanan GrabHitch yang sudah ada di Singapura dan kini sedang dipelajari negara-negara lainnya. "Ke depannya bagaimana, mungkin akan ada layanan lain yang diluncurkan di Indonesia, kemudian dipelajari di negara lain. Kami tidak bisa bilang layanan apa, tetapi memang selalu ada kemungkinan seperti itu," ujar Ridzki menambahkan.
Untuk diketahui, saat ini Grab telah hadir di 30 kota di 6 negara di Asia Tenggara dengan total mitra drivers sebanyak 250.000 orang. Aplikasi Grab telah diunduh setidaknya 13 juta kali.
Menurut data Grab, layanan GrabCar kini tumbuh sebesar 35 persen per bulan, sedangkan pertumbuhan GrabBike mencapai 75 persen per bulan.
Dalam waktu kurang dari dua tahun hadir di Indonesia, Grab meraih pendanaan sekitar US$ 700 juta atau Rp 9,2 triliun sejak didirikan. Grab menasbihkan diri menjadi perusahaan aplikasi di Asia Tenggara yang menawarkan berbagai pilihan transportasi. Selain itu, Grab juga telah melakukan kemitraan dengan startup besar seperti Ola, Didi Kuaidi, dan Lyft.
(Tin/Why)