Harga Emas Menguat Saat Saham Terjatuh

Harga emas untuk pengiriman Juni ditutup naik 0,8 persen ke level US$ 1.229,60 per troy ounce

oleh Arthur Gideon diperbarui 06 Apr 2016, 06:40 WIB
Ilustrasi Emas (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, New York - Harga emas mampu menguat pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Penguatan ini terjadi karena adanya lonjakan permintaan kepada instrumen safe haven di tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global.

Mengutip Wall Street Journal, Rabu (6/4/2016), harga emas untuk pengiriman Juni ditutup naik 0,8 persen ke level US$ 1.229,60 per troy ounce di Divisi Comex New York Mercantile Exchange.

Pasar saham di seluruh dunia tertekan pada perdagangan Selasa kemarin. Penurunan pasar saham tersebut merupakan cerminan dari ekonomi global yang sedang tidak menentu sehingga membuat investor lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi dan membuat keputusan finansial.

Karena penurunan pasar saham tersebut, investor lebih memilih untuk memindahkan portofolio investasi ke instrumen yang lebih aman yang salah satunya adalah emas. Di luar itu investor juga mengkoleksi obligasi Amerika Serikat (AS).

Selama ini jika terjadi kekacauan atau masa ketidakmenentuan di sektor politik maupun ekonomi, investor lebih memilih untuk menyelamatkan investasi dengan menyimpan emas karena nilainya akan lebih baik jika dibandingkan dengan instrumen lainnya.

"Saat ini, terjadi langkah-langkah penyelamatan investasi dengan mencoba masuk emas," jelas analis Linn Group Ira Epstein.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 87,62 poin, atau 0,5 persen ke 17.649,38. Minyak mentah Brent diperdagangkan turun ke $ 37,27 pada sesi pertama tetapi naik 0,5 persen ke $ 37,87 jelang penutupan. Patokan minyak dunia telah jatuh sekitar 10 persen dari level tertinggi sepanjang bulan Maret lalu.

Suramnya ekonomi AS dan Eropa menjadi salah satu penyebab kekhawatiran dari investor. Defisit neraca perdagangan AS melebar ke level tertinggi dalam enam bulan terakhir. (Gdn/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya