Liputan6.com, Jakarta - Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan, partainya bukan anti-kritik walaupun Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta partainya tidak jadi bahan bully publik.
Ia menyatakan, partainya sangat terbuka terhadap masukan masyarakat termasuk kritikan. Namun, sebelum melakukan kritik, Ruhut mengimbau harus berkaca diri.
"Boleh bully Demokrat, tapi ngaca dulu yang mem-bully itu. Sudah bisa berbuat apa untuk negara ini," kata Ruhut Sitompul di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (6/4/2016).
Ruhut mengatakan, selama 10 tahun SBY menjadi presiden, sudah banyak yang dilakukan untuk Indonesia. Bahkan, bagi kader Demokrat sendiri SBY adalah bapak bangsa.
Baca Juga
Advertisement
Anggota Komisi III DPR ini pun mengaku tak habis pikir, SBY yang merupakan Presiden ke-6 RI, kerap menjadi bahan bully oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Tolong dong ngaca dulu, contohnya juga ada pengamat yang bilang Pak SBY kalau tak tahan bully keluar saja dan bubarkan Partai Demokrat. Aneh, padahal itu yang mem-bully bisa apa coba buat negeri ini," ujar dia.
Ruhut mengatakan, kepemimpinan SBY di Demokrat sudah terbukti dengan banyaknya kader-kader yang tersebar di seluruh Indonesia. "Ingat lho kader kami jutaan, hati-hati," Ruhut menandaskan.
Beberapa waktu lalu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyindir SBY yang meminta Partai Demokrat tidak jadi bahan bully oleh masyarakat. Ia pun membandingkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang tetap pasang badan menghadapi segala ujian yang dihadapi PDIP, dan tidak anti terhadap kritik.
"PDI Perjuangan adalah partai yang ikut melahirkan demokrasi dan mengantarkan demokrasi ke tengah rakyat. Karena itulah PDIP tidak pernah anti terhadap kritik," kata dia.