Liputan6.com, London - Sebanyak 95 persen orangtua di Inggris merasa lebih aman jika mengetahui ada petugas penyebrangan (di Inggris, petugas ini disebut lollipopper) pada rute sekolah anak mereka. Ini adalah riset terbaru yang dikeluarkan oleh Churchill Car Insurance.
Lebih jauh, riset ini mengungkap sembilan dari sepuluh orang, atau 91 persen responden justru setuju lollipopper lebih aman dibanding zebra cross. Di Indonesia, tugas ini biasanya dilakukan oleh satpam sekolah.
Baca Juga
Advertisement
Dikatakan, sebanyak 92 persen responden menganggap tiap sekolah seharusnya punya minimal satu lollipopper. Apalagi, diketahui bahwa mayoritas pejalan kaki anak-anak yang terkena insiden tabrakan selalu dalam keadaan dari atau menuju sekolah.
Ini juga berkaitan dengan pemilihan sekolah bagi anak. Di mana, 57 persen orang tua lebih memilih sekolah yang memiliki lollipopper dibandingkan yang tidak.
Menurut sumber yang sama, sejak tahun 2000, tak ada lagi sekolah yang wajib memiliki lollipopper karena hukum yang mengaturnya tak lagi berlaku. Disebutkan, 32 persen orangtua mengaku sekolah anaknya pernah punya lollipopper, tapi kemudian tak ada lagi.
"Bagus untuk mengetahui bahwa ternyata lollipopper masih dinilai sebagai pilihan paling aman bagi orangtua, tetapi jumlah mereka berkurang dalam beberapa tahun terakhir," ujar Kelly Cook, kepala asuransi motor Churchill Insurance.
Mike Bristow, juru bicara Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) keselamatan berkendara, Brake, beranggapan, berkurangnya lollipopper meningkatkan risiko keselamatan anak-anak."Apalagi alternatif penyebrangan tidak menawarkan level kewaspadaan dan perhatian yang sama," kata dia.