Usai Perawatan, Mama Nam dan Anaknya Kembali ke Alam Liar

Total ada 17 orangutan yang telah dilepasliarkan di Kawasan Taman Nasional Gunung Palung.

oleh Aceng Mukaram diperbarui 07 Apr 2016, 06:07 WIB
Lepas liar orangutan

Liputan6.com, Kayong Utara - Pelepasliaran dua orangutan kembali dilakukan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat dan Balai Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) bekerjasama dengan Yayasan  Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) Ketapang.

Mama Nam, nama induk orangutan itu memiliki berat 31 kg itu akan dihidup di alam liar bersama anaknya yang masih bayi. Keduanya, adalah orangutan yang diselamatkan dari perkebunan karet milik warga di  Semanai, Kabupaten Kayong Utara, pada Januari silam.  

Pada saat diselamatkan kondisi Mama Nam sangat memprihatinkan. Tubuhnya kurus kering dengan tulang-tulang di badanya yang menonjol.

"Tim medis memperkirakan sudah beberapa hari dia (orangutan) tidak makan. Karena hutan sudah habis terbakar," ujar Manager Animal Care YIARI, drh. Ayu Budi Handayani, Rabu (6/4/2016).

Sebelumnya pada bulan Februari 2015 silam, enam individu orangutan dilepaskan di kawasan Batu Barat. Juni  2015 silam juga dilakukan pelepasan 6 Orangutan di resort Riam Berasap bulan November  2015 lalu. Total ada 17 orangutan yang telah dilepasliarkan di Kawasan Taman Nasional Gunung Palung.

Karena kondisinya itu, Ayu mengatakan, tim penyelamat memutuskan untuk membawanya ke Pusat Penyelamatan dan Konservasi Orangutan YIARI di Ketapang untuk mendapatkan perawatan sebelum dipindahkan  ke hutan yang layak.

"Sangat penting untuk memastikan kondisi kesehatan mereka sebelum mengembalikan mereka ke habitatnya," papar Ayu.

Setelah menjalani rehabilitasi selama hampir tiga bulan di Pusat Penyelamatan dan Konservasi Orangutan di Ketapang, Tim medis menyatakan Mama Nam dan bayinya sudah cukup bagus keadaanya  untuk dikembalikan ke habitatnya.

"Kondisi fisik Mama Nam dan bayinya sudah bagus, berat badannya sudah ideal dan mereka terlihat bugar," ujar Ayu.  

Kegiatan  yang  dimulai  dengan  pembiusan  orangutan  sejak  pukul  03.00 WIB  ini  berlangsung sampai  pukul  11.00 WIB.

Dengan dibantu oleh 6 orang porter lokal, Mama Nam dan bayinya ini kembali ke rumah asalnya. Kegiatan ini berjalan lancar. Tanpa ada hambatan yang berarti.  

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya