Heboh Siswi SMA di Medan Ancam Polwan dan Mengaku Anak Jenderal

Siswi pengancam itu tidak sendiri. Ada beberapa orang temannya yang turut bersamanya. Seragam mereka penuh warna-warni cat semprot.

oleh Andrie Harianto diperbarui 07 Apr 2016, 05:19 WIB
Ilustrasi Konvoi Pelajar

Liputan6.com, Medan - Seorang siswi SMA di Kota Medan, Sumatera Utara membuat geger. Siswi berwajah tirus dan berambut panjang, serta kulit putih itu mengaku anak seorang jenderal polisi.

Adegan itu terekam kamera awak media di Medan. Siswi pengancam itu tidak sendiri. Ada beberapa orang temannya yang turut bersamanya. Seragam mereka penuh warna-warni cat semprot.

Saat itu seorang polwan berpangkat inspektur dua tengah mengatur lalu lintas Kota Medan. Termasuk menertibkan aksi konvoi siswa SMA.

Beberapa siswi tersebut tampak menggunakan mobil ‎Brio abu bernomor polisi BK 1528 IG. Dalam rekaman tersebut terlihat bagaimana polwan tersebut berupaya memperingatkan para siswi tersebut karena pelanggaran lalu lintas yang dilakukan.

"Aku tidak main-main, aku tandai Ibu, aku anak Arman Depari," kata siswi tersebut.

Arman Depari dimaksud adalah Inspektur Jenderal Arman Depari yang saat ini menjabat Deputi Pemberantasan BNN. Jebolan Akpol 1985 itu merupakan jenderal kelahiran Berastagi, Karo, Sumatera Utara. ‎Jabatan terakhir sebelum di BNN adalah Kapolda Kepulauan Riau. Sebelumnya lagi, dia menjabat Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri.

 

Usai berdebat, polwan mempersilakan para siswa kembali ke mobil dan meminta mereka pulang dan tidak berkonvoi.

Dihubungi terpisah, Arman membantah bahwa siswi tersebut anaknya.

"Tidak benar, saya tidak punya anak perempuan. Anak saya 3 laki-laki dan semua di Jakarta," kata Arman kepada Liputan6.com via pesan singkat.

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Sumut Komisaris Besar Helfi Assegaf menolak berkomentar terkait peristiwa tersebut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya