Taman Safari Bantah Membius Singa untuk Berfoto dengan Pengunjung

Humas Taman Safari Indonesia Yulius Suprihardo membantah telah membius anak singa agar bisa diajak berfoto dengan pengunjung.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 07 Apr 2016, 06:08 WIB
Seekor singa di Taman Safari, Cisarua, sedang mengantuk dipaksa untuk bangun demi memenuhi permintaan foto. Netizen berang!

Liputan6.com, Bogor - Rekaman dugaan penggunaan obat bius pada anak singa di area Baby Zoo Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor beredar di media sosial Facebook. Video berdurasi 57 detik itu diunggah 5 April 2016 pukul 15.28 WIB oleh pemilik akun Scorpion Wildlife Trade Monitoring.

Keterangan pada video tertulis: This place is Taman Safari Indonesia, Bogor: Sleepy lion being forced to get up to take pictures with visitors. For take pictures with lion, visitors must pay for Rp. 20.000 or US$ 1,5 to Taman Safari Indonesia. The lion is looking drugged? Shame on You Taman Safari Indonesia

Singa yang sedang mengantuk dipaksa bangun untuk berfoto bersama pengunjung. Singa ini terlihat seperti dibius. Seperti inikah cara Taman Safari Indonesia mendapatkan uang? Kejam.

Demikian ditulis oleh pengunggah video tersebut.

Hingga Kamis dinihari, video tersebut dilihat lebih dari 1 juta kali. Video tersebut juga mendapatkan komentar beragam lebih dari 3.700 kali.

Saat dikonfirmasi, Humas Taman Safari Indonesia Yulius Suprihardo membantah telah membius seekor anak singa agar bisa diajak berfoto oleh pengunjung.

 

Ia mengatakan, pihak TSI tidak pernah memaksakan singa untuk melakukan hal di luar kemampuannya. Menurut dia, singa tidak bisa terus-menerus digunakan untuk berfoto, tetapi mempunyai jam istirahat.

"Anak singa memiliki jam tidur lebih dari 12 jam. Singa dalam video tidak dibius, tapi dalam kondisi tidur," kata Yulius saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Rabu (6/4/2016).

Dia menambahkan, singa di area baby zoo memang sengaja untuk berfoto dengan pengunjung. Namun, anak singa tersebut tidak diasuh oleh induknya melainkan dirawat oleh penjaga di ruang perawatan.

Sementara alat yang digunakan oleh penjaga adalah untuk menarik perhatian satwa tersebut.

"TSI menjunjung tinggi ethic and animal welfare, dan tidak pernah melakukan pembiusan terhadap satwa-satwa yang ada di Baby Zoo," tegas Yulius.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya