Liga Champions: Madrid Gali Kuburannya Sendiri

Madrid padahal jauh lebih diunggulkan ketimbang Wolfsburg.

oleh Thomas diperbarui 07 Apr 2016, 07:10 WIB
Ekspresi pemain Wolfsburg, Ricardo Rodriguez, setelah mencetak gol ke gawang Real Madrid pada leg pertama perempat final Liga Champions di Volkswagen Arena, Wolfsburg, Kamis (7/4/2016) dini hari WIB. (AFP/Odd Andersen)

Liputan6.com, Wolfsburg- Saat undian perempat final Liga Champions digelar UEFA bulan lalu, Real Madrid dan para pendukungnya dapat tersemyum bahagia. Mereka cuma kebagian VfL Wolfsburg.

Melihat materi pemain dan pengalaman di kompetisi Eropa, Madrid jelas jauh lebih diunggulkan ketimbang klub asal Jerman itu. Wolfsburg baru musim ini merasakan melaju ke fase knock-out Liga Champions.

Baca Juga

  • 5 Pemain Incaran Mourinho untuk Dibawa ke MU
  • Ulang Tahun, Irfan Bachdim Pajang Foto Seksi Istrinya
  • Puja-puji Bek Barcelona untuk Messi dan Ronaldo


Status sebagai unggulan ini mungkin yang membuat Madrid terlena. Los Blancos tampil buruk ketika harus bertandang ke VW Arena di leg pertama perempat final. Madrid di luar dugaan malah pulang dengan membawa kekalahan 0-2. Kedua gol Wolfsburg semuanya terjadi di babak pertama.

Gol pertama Wolfsburg tercipta di menit 18 melalui eksekusi penalti bek kiri Ricardo Rodriguez. Wasit menunjuk titik putih setelah Andre Schurrle dijatuhkan gelandang Madrid Casemiro.

Foto dok. Liputan6.com

Tujuh menit berselang, Wolfsburg menggandakan skor. Kali ini Maximilian Arnold memperdaya kiper Keylor Navas usai meneruskan umpan matang dari Bruno Henrique.

Hasil ini memberatkan langkah Madrid ke semifinal. Los Blancos harus menang tiga gol tanpa balas di leg kedua bila ingin terus melaju di Liga Champions. Sedangkan Wolfsburg cuma perlu hasil imbang atau minimal kalah 0-1 di Santiago Bernabeu.

Bukan perkara mudah mengejar tiga gol di leg kedua. Madrid punya catatan buruk dalam beberapa musim terakhir. Mereka delapan kali beruntun tersingkir di fase knock-out Liga Champions jika kalah di leg pertama.

Madrid juga tidak pernah mampu bangkit dari defisit dua gol di leg pertama sejak 29 tahun lalu. Terakhir kali mereka melakukannya kala mendepak Red Star Belgrade di tahun 1987. Madrid kalah 2-4 di leg pertama dan kemudian menang 2-0 di laga kedua.

Pelatih Madrid Zinedine Zidane sangat kecewa dengan hasil buruk saat berkunjung ke Jerman. Pria Prancis ini melihat kekalahan ini terjadi karena kesalahan timnya yang kehilangan fokus di awal laga.

"Saya tidak senang dengan bagaimana pertandingan berjalan, terutama di babak pertama. Itulah sepak bola. Itulah yang terjadi ketika Anda tidak bermain dengan intensitas sejak awal," ucap Zidane seperti dilansir situs resmi UEFA.

Foto dok. Liputan6.com

Wajar Zidane murka. Pasalnya sepanjang sejarah Madrid belum pernah kemasukkan dua gol dalam 25 menit awal laga knock-out Liga Champions. Ini juga menjadi kali pertama Madrid di era kepelatihan Zidane gagal mencetak gol di laga tandang.

Zidane ingin segera melupakan kekalahan di markas Wolfsburg. Pria Prancis ini cukup yakin Madrid masih punya peluang bagus ke semifinal dengan membalikkan keadaan di leg kedua.

"Kami masih memiliki kesempatan mengubah segalanya. Kami punya 90 menit untuk mencoba dan meraih target kami. Kami perlu bersatu dan melanjutkan apa yang telah kami lakukan," tutur Zidane.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya