Seekor rubah berjalan di zona eksklusi 30 km/19 mil di sekitar lokasi bencana reaktor nuklir Chernobyl, Belarus, 5 Maret 2016. 30 tahun pasca bencana nuklir paling buruk, sejumlah hewan langka kini banyak terlihat di lokasi itu. (REUTERS/Vasily Fedosenko)
Elang putih terbang di atap bekas sekolah di zona eksklusi 30 km/19 mil di sekitar lokasi bencana reaktor nuklir Chernobyl, Belarus, 5 Maret 2016. Chernobyl ditinggalkan penghuninya tahun 1986 setelah ledakan reaktor nuklir. (REUTERS/Vasily Fedosenko)
Berang-berang berenang di sungai di zona eksklusi 30 km/19 mil di lokasi bencana reaktor nuklir Chernobyl, Belarus, 5 Maret 2016. Tidak adanya manusia disana menumbuhkan populasi satwa liar, meski ancaman radiasi masih ada. (REUTERS/Vasily Fedosenko)
Serigala berjalan di zona eksklusi 30 km/19 mil di sekitar lokasi bencana reaktor nuklir Chernobyl, Belarus, 5 Maret 2016. 30 tahun pasca bencana nuklir paling buruk, sejumlah hewan langka kini banyak terlihat di lokasi itu. (REUTERS/Vasily Fedosenko)
Burung murai terbang di atas pagar berduri di zona eksklusi 30 km/19 mil di sekitar lokasi bencana reaktor nuklir Chernobyl, Belarus, 5 Maret 2016. Chernobyl ditinggalkan penghuninya tahun 1986 setelah ledakan reaktor nuklir. (REUTERS/Vasily Fedosenko)
Kawanan bison terlihat berada di zona eksklusi 30 km/19 mil di lokasi bencana reaktor nuklir Chernobyl, Belarus, 5 Maret 2016. Tidak adanya manusia disana menumbuhkan populasi satwa liar, meski ancaman radiasi masih ada. (REUTERS/Vasily Fedosenko)
Dua ekor elks terlihat di zona eksklusi 30 km/19 mil di sekitar lokasi bencana reaktor nuklir Chernobyl, Belarus, 5 Maret 2016. 30 tahun pasca bencana nuklir paling buruk, sejumlah hewan langka kini banyak terlihat di lokasi itu (REUTERS/Vasily Fedosenko)
Seekor bangau hitam terbang melintasi zona eksklusi 30 km/19 mil di sekitar lokasi bencana reaktor nuklir Chernobyl, Belarus, 5 Maret 2016. Kota Chernobyl ditinggalkan penghuninya tahun 1986 setelah ledakan reaktor nuklir. (REUTERS/Vasily Fedosenko)