Liputan6.com, Jakarta Satu komitmen yang tidak boleh dilanggar oleh individu yang dinyatakan positif mengidap diabetes tipe dua adalah harus menjalani pola hidup sehat seumur hidup. Tidak mengenal istilah cheating day, tidak boleh tidak mengonsumsi obat (bagi diabetesi yang juga menderita penyakit komplikasi)
"Jumlah diabetesi di Indonesia terus meningkat karena pola makan dan pola hidup yang diterapkan tidak seimbang. Makan terlalu banyak gula. Kadang gula yang nyata dan gula-gula yang tersembunyi," kata Direktur Micronutrient Initiative Indonesia, dr Elvina Karyadi, Msc, PhD kepada Health Liputan6.com pada Kamis (7/4/2016)
Selain makanan, alasan lain jumlah diabetesi terus meningkat di Indonesia karena masih sedikit individu yang rutin berolahraga selama 150 menit dalam satu minggu. "Apalagi sekarang banyak yang diam saja sambil main gadget, risiko pun jadi meningkat," ujar Elvina.
Baca Juga
Advertisement
Jika sudah terkena dan tidak bisa dimodifikasi lagi, diabetesi harus mengontrol kadar insulin dengan rutin minum obat. Kecuali kalau dinyatakan diabetes karena kegemukan dan belum ada penyakit komplikasi.
"Memang ada tahapan yang bisa dimodifikasi. Kalau gemuk, harus diturunin berat badannya, enggak perlu pakai obat. Tapi kalau kadar gula tinggi dan suda ada penyakit komplikasi, harus diimbangi dengan obat. Segera pergi ke dokter untuk mendapatkan obat itu," kata Elvina.
Tak ada salahnya juga bila diabetesi melakukan konsultasi ke ahli gizi guna mendapat pengetahuan mengenai diet yang benar. Sebab, diabetesi harus memerhatikan jadwal, jumlah, dan jenis dari makanan yang akan disantap. "Yang pasti harus rendah kalori, rendah gula, dan tinggi serat," kata Elvina. Pun minuman harus yang rendah gula. Jika perlu tidak ada gula sama sekali. Minum teh, kopi, atau susu, hindari menambahkan gula.
Ada pun takaran gula yang harus dikonsumsi selama satu hari, jelas Elvina, adalah 25 gram atau sekitar dua sendok teh. Bagaimana dengan diabetesi? Tentu harus di bawah takaran orang normal.