Liputan6.com, Jakarta - 10 WNI yang diduga masih ditahan oleh milisi Abu Sayyaf hingga kini nasibnya masih samar. Meski demikian upaya pembebasan para ABK kapal tersebut terus dilakukan.
"Tentu saja, upaya pembebasan itu terus dilakukan," ucap Dubes Filipina untuk Indonesia Maria Lumen Isleta singkat di kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Kamis (7/4/2016).
Baca Juga
Advertisement
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan dirinya terus mengintensifkan komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah Filipina. Komunikasi dilakukan sebagai upaya pembebasan para WNI itu.
"Tujuan adalah mengintensifkan koordinasi dalam upaya pembebasan sandera WNI," sambung Retno.
Retno menambahkan komunikasi dengan Filipina dilakukannya setiap hari. Hal ini diambil demi memastikan perkembangan upaya pembebasan sandera tersebut.
"Setiap hari komunikasi juga dilakukan dengan pemerintah Filipina, setiap hari kami masih melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah Filipina," papar dia.
Setiap komunikasi dengan Pemerintah Filipina, Menlu menegaskan, prioritas utama pemerintah adalah soal keselamatan nyawa para anak buah kapal (ABK). Prioritas itu selalu disampaikan kepada pihak Filipina.
"Setiap komunikasi, prinsip utama telah dipahami yaitu keselamatan sandera merupakan acuan utama dari berbagai opsi yang ada. Ini telah disampaikan kepada pemerintah Filipina," jelas Retno beberapa waktu lalu.