Pendukung Persib Bantu Biaya Pengobatan Bocah Korban Tabrak Lari

Pendukung Persib Bandung alias bobotoh akan menyumbangkan 25 persen dari hadiah suporter terbaik Piala Bhayangkara.

oleh Kukuh Saokani diperbarui 07 Apr 2016, 17:50 WIB
Ribuan suporter memenuhi tribun penonton memberi dukungan buat Persib saat melawan Mitra Kukar di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (10/10/2015). Persib lolos ke final Piala Presiden 2015 dengan agregat 3-2. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Bandung - Pentolan Viking Persib Club (VPC), Yana Umar ikut prihatin dengan kondisi bocah lima tahun, Ridho Maulidin Sukarna yang menjadi korban tabrak lari, Minggu (3/4/2016). Diduga pelakunya sejumlah pendukung Persib Bandung yang tengah berkendara menuju Stadion si Jalak Harupat, Soreang. 

Hingga saat ini, belum diketahui siapa pelaku tabrak lari tersebut. Yana juga belum bisa memastikan apakah pelaku benar-benar pendukung Persib atau akrab disebut bobotoh atau tidak. 

 

Baca Juga

  • Eks Bintang Persija Siap Unjuk Gigi Bersama Persib Bandung
  • Kekalahan dari Arema Jadi Modal Persib Hadapi ISC
  • Yanto Basna Akhirnya Minta Maaf kepada Pendukung Persib, Kenapa?

"Karena bobotoh banyak jadi tidak tahu persisnya siapa pelakunya. Kita menyayangkan pelaku tidak bertanggung jawab," kata Yana kepada Liputan6.com, Kamis (7/4/2016).

Insiden tragis yang menimpa Ridho terjadi saat Persib berhadapan dengan Bali United di babak semifinal Piala Bhayangkara 2016. Saat itu, bocah malang itu hendak membeli sesuatu ke warung.

Menurut sejumlah saksi mata, Ridho kemudian ditabrak oleh pengendara sepeda motor yang dikendarai oleh bobotoh. Selain itu, Ridho juga sempat digilas oleh mobil yang ditumpangi pendukung Pangeran Biru. Akibat insiden ini, Ridho harus mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung. Bahkan kaki kirinya harus diamputasi gara-gara kejadian tersebut.

Sebelum Persib tampil di final, sejumlah bobotoh juga sempat menjenguk Ridho. Yana juga menjanjikan bantuan dana bagi keluarga korban. Kebetulan, suporter Maung Bandung keluar sebagai suporter terbaik Piala Bhayangkara dan berhak atas hadiah uang sebesar Rp100 juta.

"Kita kan dapat Rp 100 juta. Nanti setelah dipotong pajak itu kita berikan kepada sahabat kecil kita 25 persennya. Jadi ini sebagai rasa memiliki jadi ini bentuk tanggung jawab kita," beber Yana. 


Dokter Amputasi Kaki Ridho

Sementara itu, Tim Dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung terpaksa mengamputasi kaki kiri Ridho. Direktur Medik dan Keperawatan RSHS, Nucki Nursjamsi Hidajat mengatakan Ridho mengalami luka yang cukup parah pada bagian kakinya setelah terlindas mobil.

Kaki bagian kanan mengalami patah dan kaki bagian kiri mengalami remuk. "Pasien masuk ke instalasi gawat darurat pada 30 Meret sekitar pukul 20.40 WiB. Kondisi datang mengalami shock dan pendarahan hebat. Tercatat dari kami hb cuman 5 padahal normal untuk usianya cukup tinggi dan kita lakukan tindakan untuk menyelamatkan nyawanya dengan hentikan pendarahan," katanya.

Operasi dilakukan beberapa tahap demi menyelamatkan nyawa Ridho. Namun setelah melakukan observasi selama beberapa hari, tim dokter memutuskan untuk mengamputasi kaki kiri Ridho dengan posisi beberapa sentimeter dari pangkal paha. Langkah ini dianggap perlu dilakukan karena luka yang dialami mengancam nyawa anak tunggal pasangan Heri Juheri da Imas Hasanah tersebut.

"Kita periksa. Pada kaki kiri anak, biasanya ada denyut nadi ini gak ada. Ada alat oksigen kita periksa aliran darah enggak ada yang ke sana. Setelah operasi pertama ditemukan pembekuan darah di pembuluh arteri penyebab utama oksigen enggak mengalir. Luka luas di daerah belakang kaki membuat pembuluh darah rusak akibat terlindas ban," ujar Nucki menjelaskan.

"Kita lakukan prosedur standar, coba memberi obat agar tidak beku tapi setelah observasi selama dua hari tindakan tidak sesuai harapan, pembuluh darah sudah tersumbat. Berikutnya sudah tidak ada penerima darah sehingga dilakukan amputasi," katanya.

Lebih lanjut Nucki menegaskan operasi berjalan sukses dan kini menunggu kondisi Ridho membaik.
"Setelah ini ada langkah lanjutan observasi keadaan hingga stabil, proses rehabilitasi karena harus pakai kaki palsu kemudian penyambungan tulang karena kaki kananya mengalami patah," katanya. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya