Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 2 penerjun payung TNI AU meninggal dunia saat tengah melakukan atraksi terjun payung untuk gladi bersih perayaan HUT ke-70 TNI AU. Keduanya, yakni Kopral Dua (Kopda) Beni dan Prajurit Satu (Pratu) Supranoto.
Meski sempat diwarnai peristiwa memilukan ini, acara HUT TNI AU bakal tetap dilangsungkan pada 9 April 2016. Sejumlah atraksi yang disuguhkan pada gladi bersih hari ini akan ditampilkan pada acara HUT TNI nanti.
Salah satunya, atraksi pesawat tempur yang digelar pagi tadi. Tak ketinggalan aksi terjun payung dari para prajurit.
"Besok Sabtu kita tampilkan seperti hari ini," tutur dia.
Baca Juga
Advertisement
Kopral Dua (Kopda) Beni dan Prajurit Satu (Pratu) Supranoto meninggal dunia saat terjun payung di acara gladi bersih perayaan HUT ke-70 TNI AU. Satu di antara dua prajurit Pasukan Khas TNI Angkatan Udara (AU) itu sempat terbelit tali parasut.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama (Marsma) Dwi Badarmanto mengatakan, Supranoto terbelit tali parasut saat terjun. Kondisi itu menyebabkan almarhum sulit mengendalikan parasutnya, sehingga dia jatuh di permukiman warga.
Sementara Kopda Beni, ujar Dwi, semula berhasil terjun dengan sempurna. Namun, angin berembus kencang saat sang prajurit hendak mencapai permukaan tanah. Beni pun mengalami benturan keras.
Keduanya, baik Supranoto dan Beni, dinyatakan tewas saat mendapatkan pertolongan pertama di rumah sakit.
"Keadaannya dua-duanya inalillahi wainnalillahi rojiun meninggal di Rumah Sakit Pusat TNI AU," ucap Dwi.