Liputan6.com, Jakarta Jazmin, seorang wanita berusia 24 tahun menemukan banyak foto porno dari anak-anak di bawah umur milik suaminya, Jason Cullen ketika berbulan madu.
Malang bagi Jazmin, yang seharusnya memiliki waktu romantis bersama dengan suaminya, justru dihabiskannya untuk membawa suaminya ini ke penjara, seperti dilansir dari thesun.co.uk, Kamis (7/4/2016).
Baca Juga
Advertisement
Secara mengejutkan, Jason Cullen, pria berusia 31 tahun sekaligus suami dari Jazmin, sebelumnya telah dihukum dengan bekerja selama satu tahun di penjara, karena memiliki 8.000 gambar pelecehan seksual pada anak di bawah umur.
Setelah keluar dari penjara, Jason mengganti semua identitas dirinya dan memulai hidup baru sampai bertemu dengan Jazmin.
Sayangnya, ia kembali diseret masuk penjara dan mengakui kesalahannya atas 20 tuduhan memiliki gambar tidak senonoh anak di bawah umur.
Jason yang tadinya bekerja sebagai operator panggilan darurat ambulans hanya dihukum dengan wajib lapor selama 18 bulan, diharuskan membayar denda sebanyak 85 euro atau kira Rp 1.300.000, karena ia telah menghabiskan waktu di penjara selama 14 minggu.
Sudah empat tahun sejak kejadian tersebut berlalu, Jason tetap tidak mau menceraikan Jazmin.
Jazmin sendiri, seorang wanita yang berasal dari Carshalton, Surrey mengakui bahwa waktu terbaik dalam hidupnya berubah begitu cepat menjadi waktu terburuk yang pernah ia miliki.
"Saya memang bahagia, namun kebahagiaan saya menghilang dengan begitu cepat. Sebelum saya menikah, saya merasa telah melakukan kesalahan, dan ternyata benar. Suami saya adalah seorang pedofil. Ia bahkan pernah dipenjara karena mengunduh ribuan gambar pelecehan seksual pada anak di bawah umur yang menjijikkan dan saling berbagi dengan sesama pedofil lainnya secara online," jelas Jazmin.
Jazmin merasa dirinya telah ditipu oleh pria yang ia impikan untuk menjalin masa depan bersama.
Jazmin pertama kali bertemu dengan Jason ketika ia bekerja di sebuah pub di Croydon, London Selatan pada tahun 2010.
"Saya langsung tertarik dengan kepribadian Jason yang menyenangkan dan itulah mengapa ketika ia melamar beberapa bulan kemudian, saya langsung mengiyakan," ungkap Jazmin mengenang masa perkenalannya dengan Jason.
Pada Februari 2011, pasangan ini menikah di Brighton, Sussex, sebelum akhirnya menetap di rumah nenek Jazmin, Jennifer Drayton yang berada di tepi pantai untuk berbulan madu.
"Pada saat itu, nenek saya sedang memeriksa laptopnya ketika menemukan banyak gambar pelecehan seksual pada anak di bawah umur yang menjijikkan. Semuanya ada 20 gambar dan anak-anak ini baru berumur sekitar dua tahun. Di bagian history bahkan banyak situs-situs porno yang ditemukan. Ketika nenek menceritakannya pada saya, saya merasa hancur. Nenek saya hanya bisa menangis dan saya sendiri hanya bisa terdiam," ungkap Jazmin dengan sedih.
Saat Jazmin berusaha bertanya tentang masalah ini, Jason justru menyalahkan neneknya. Segera Jazmin menelepon polisi untuk menangkap Jason.
Saat pengacara Jazmin mempersiapkan kasus Jason, Jazmin menemukan nama asli dari suaminya, Jason Hodson.
Dan ternyata, Jason Hodson adalah seorang pria yang pernah diadili dua tahun yang lalu di Kington Crown Court, Surrey. Ia menolak semua tuduhan yang diberikan kepadanya, namun tetap membuatnya dijatuhi hukuman penjara selama dua tahun.
Akhirnya Jason dibebaskan bersyarat setelah dipenjara selama satu tahun dan mengganti namanya dengan alasan ia menerima ancaman pembunuhan.
Mengetahui semua fakta masa lalu ini, Jazmin tidak percaya bahwa orang tersebut adalah adalah suaminya sendiri.
Saat ini, Jason telah mengubah namanya lagi dan menolak untuk bekerja sama mempermudah proses perceraian.
"Menikah dengannya semacam peringatan tersendiri bagi saya. Setiap kali saya menerima surat yang mencantumkan nama saya, itu menyedihkan. Bercerai dengan Jason adalah langkah terakhir dan saya masih berusaha untuk hal itu," tutur Jazmin.
