Simpang Susun Semanggi Dibangun, Mulai Operasi Agustus 2017

Pembangunan ditargetkan selesai dalam 18 bulan dan menelan biaya Rp 360 miliar.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 08 Apr 2016, 10:51 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Liputan6.com/ Delvira Chaerani Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT Mitra Panca Persada, anak perusahaan Maori Company mengembangkan simpang susun Semanggi. Pembangunan tersebut untuk mengurai kemacetan di Ibu Kota.

Groundbreaking pembangunan simpang susun Semanggi dilakukan pada Jumat (8/4/2016) dan disaksikan langsung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Target penyelesaian pembangunan oleh kontraktor Wika itu akan selesai dalam 18 bulan dan menelan biaya Rp 360 miliar. Proyek yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto atau Jalan Jenderal Sudirman tersebut baru dapat dioperasikan Agustus 2017.

Panjang total Ramp 1 adalah 796 m dan panjang Ramp 2 adalah 826 meter. Lebar jalan masing-masing 8 meter per jalur.

"Pembiayaan murni dari swasta, untuk kompensasi atas pelampauan nilai koefisien lantai bangunan (KLB)," ujar Kepala Dinas Bina Marga DKI Yusmada Faisal di Taman Semanggi.

Groundbreaking Semanggi ( Liputan6.com/ Delvira Chaerani Hutabarat)

Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan, simpang susun Semanggi tersebut akan menjadi ikon baru Jakarta sebagai ibu kota negara. Sebab, merupakan bentang terpanjang di atas jalan tol dalam kota secara melengkung (hiperbolik).

"Ini sejarah sipil pertama di Indonesia yang memasang precast sepanjang 80 meter di atas Semanggi. Ini konstruksi sipil begitu luar biasa," ucap Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya