Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini. Harga minyak kembali melemah dan aksi jual investor asing mempengaruhi laju IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (8/4/2016), IHSG turun 20,58 poin atau 0,42 persen ke level 4.846,70. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,69 persen ke level 839,71. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Ada sebanyak 154 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sementara itu, 128 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. Sedangkan 95 saham lainnya diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 255.640 kali dengan volume perdagangan 5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 5,6 triliun. Pada Jumat pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.862,80 dan terendah 4.829,44.
Baca Juga
Advertisement
Investor asing membukukan aksi jual sekitar Rp 200 miliar. Pemodal lokal melakukan aksi beli sekitar Rp 100 miliar. Dolar AS berada di posisi Rp 13.135.
Secara sektoral, sektor saham sama-sama saling menguat dan melemah. Sektor saham keuangan susut 1,72 persen, dan membukukan penurunan terbesar. Kemudian sektor saham aneka industri tergelincir 1,16 persen. Sektor saham industri dasar naik 1,1 persen, dan membukukan penguatan terbesar.
Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham TLKM naik 1,32 persen ke level Rp 3.445 per saham, saham SMGR menguat 1,21 persen ke level Rp 10.425 per saham, dan saham MLPL naik 13,15 persen ke level Rp 525 per saham.
Saham-saham yang tertekan dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham ASII melemah 1,37 persen ke level Rp 7.200 per saham, saham GJTL susut 1,32 persen ke level Rp 745 per saham, dan saham META tergelincir 1,56 persen ke level Rp 126 per saham.
Menjelang akhir pekan ini, bursa saham Asia sebagian besar melemah. Indeks saham Korea Selatan Kospi turun 0,09 persen ke level 1.972,-5, indeks saham Shanghai merosot 0,78 persen ke level 2.984,94, dan indeks saham Singapura tergelincir 0,39 persen ke level 2.802,73.
Sedangkan indeks saham Hang Seng naik 0,51 persen ke level 20.370, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,46 persen ke level 15.821,52 dan indeks saham Taiwan mendaki 0,60 persen ke level 8.541.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan tekanan terhadap IHSG masih wajar. Harga minyak kembali melemah, William menilai telah berdampak terhadap bursa saham global yang juga memberi tekanan ke IHSG.
Selain itu, Willian menuturkan, pelaku pasar juga mengantisipasi laporan keuangan emiten pada kuartal I 2016. Laporan emiten dari sektor saham barang konsumsi dan properti akan bagus. "Dengan penurunan BI Rate berdampak ke properti dan barang konsumsi. Ini pergerakan IHSG lebih ke antisipasi laporan keuangan," ujar William saat dihubungi Liputan6.com. (Ahm/Igw)