Liputan6.com, Barcelona - Barcelona selalu didaulat sebagai tim yang sempurna. Meski kembali merebut kemenangan tipis 2-1 atas Atletico Madrid di leg pertama perempat final Liga Champions pada Rabu (6/4/2016) dinihari WIB, hal itu dirasakan belum cukup bagi fans Barcelona yang selalu lapar gelar.
Baca Juga
- Tekuk Madrid, Striker Wolfsburg Didukung Raul Gonzales
- Kolom: Bayern Tanpa Ambisi, Dortmund Unjuk Gigi
- Profil Persija: Bongkar Pasang Skuat Terakhir?
Advertisement
Tugas Barcelona saat ini adalah menghancurkan kutukan di Stadion Anoeta, markas Real Sociedad, yang tak mampu ditembus selama lima musim terakhir. Saat ini adalah momen yang bagus untuk melakukan itu, meski ketidakkonsistenan masih mengiringi Barcelona.
Menghadapi Sociedad, kondisi Barcelona tambah rumit karena tak akan diperkuat Luis Suarez. Striker asal Uruguay ini absen karena sudah terakumulasi lima kartu kuning, sehingga terpaksa absen.
Untunglah ada blessing in disguise atau berkah tersembunyi dengan pulihnya Rafinha. Gelandang serang Barcelona ini kemungkinan besar bakal ditempatkan sebagai penyerang untuk dampingi Lionel Messi dan Neymar.
Di antara stadion lain di Spanyol, Stadion Anoeta begitu angker buat Barcelona. Sulit dimengerti tim sekaliber Barcelona bisa kesulitan mengalahkan Sociedad yang dihuni pemain rata-rata.
Rotasi Pemain
Untuk mengatasi kutukan di Anoeta, pelatih Barcelona Luis Enrique punya cara khusus. Alih-alih memaksakan starter saat lawan Atletico Madrid main di laga ini, eks pelatih Celta Vigo akan merotasi pemainnya.
Lini tengah menjadi perhatian Enrique di laga lawan Sociedad nanti. Strategi ini juga digelar agar permainan Barcelona tak mudah dibaca lawan. Maklum, semua lawan tentu sangat paham bagaimana gaya bermain Barcelona.
Enrique bakal membangkucadangkan pemain starter seperti Ivan Rakitic, Andres Iniesta, dan Sergio Busquets. Dia bakal mencoba untuk menurunkan Sergi Roberto, Rafinha, dan Arda Turan.
Seperti disebutkan sebelumnya, karena Luis Suarez disanksi, maka Enrique kemungkinan bakal menampilkan Munir El Haddadi sebagai starter.
Sementara itu, Rafinha sangat gembira bisa kembali bermain untuk Barcelona. Setelah tujuh bulan absen, tak ada lagi yang membahagiakannya selain bermain untuk Barcelona.
"Absen selama tujuh bulan sangat berat, tapi saya sudah berjuang keras seperti sebelumnya. Saat ini saya ingin kembali mendapatkan kepercayaan dari pelatih," kata gelandang asal Brasil ini seperti dikutip as.
Enrique Hapus Kutukan?
Sudah empat pelatih di lima musim terakhir yang gagal menang setiap melawan ke Anoeta. Enrique pun gagal menghapus kutukan Anoeta di percobaan pertamanya pada 15 Januari 2015 lalu.
Saat itu Enrique dengan beraninya mencadangkan Lionel Messi. Strategi ini digadang-gadang menjadi penyebab kekalahan Barcelona dari Real Sociedad di musim lalu.
Namun kekalahan 0-1 dari Sociedad juga menjadi titik balik Barcelona sebelum mendapatkan treble winners atau tiga gelar. Konflik dengan Messi bisa dilupakan dan Barcelona pun kembali menemukan kejayaan.
Josep Guardiola meninggalkan Barcelona yang gagal tuntaskan dendam di Anoeta. Begitu juga dengan Tito Vilanova dan Tata Martino. Kini giliran Enrique untuk menghapus kutukan tersebut.
Infografis jejak Barcelona di Anoeta: