Cara Polisi Agar Tampak 'Gaul' di Masyarakat

Polisi ingin mengikis pandangan masyarakat yang menakutkan dan jadul.

oleh Audrey Santoso diperbarui 09 Apr 2016, 11:07 WIB
Penjual memperlihatkan aksesoris bertulisan "Turn Back Crime" saat Car Free Day kawasan Bunderan HI, Jakarta (13/3).Ini untuk menunjukkan kepedulian terhadap berbagai tindak kejahatan yang terjadi di lingkungan masyarakat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya menggelar pameran bertema 'Jakarta Metropolitan Police Expo' di area atrium dan piazza Mal Gandaria City, Jakarta Selatan, pada Jumat 8 April hingga Minggu 10 April.

Pameran yang didominasi dekorasi warna biru dongker khas 'Turn Back Crime' ini menampilkan stand-stand berhiaskan atribut lengkap masing-masing direktorat di Polda Metro Jaya.

Turn Back Crime adalah slogan kampanye Interpol yang setahun terakhir ramai digaungkan Polda Metro Jaya, khususnya Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum).

Makna dari Turn Back Crime sendiri adalah memutar balik kejahatan, di mana masyarakat tak boleh kalah atau takut dengan kriminalitas.

"Ini adalah strategi kami mendekatkan diri ke masyarakat agar masyarakat mengenal kami lebih dekat dan label polisi menakutkan, jadul (jaman dulu) kita kikis," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal kepada Liputan6.com di Mal Gandaria City, Jumat malam 8 April 2016.


"Saat ini polisi tampil kasual, modern dan alat-alat teknologi tinggi kita tampilkan," imbuh dia.

Iqbal juga mengatakan tujuan Polda Metro Jaya memamerkan alat-alat penyelidikan dan penyidikan untuk bentuk pandangan masyarakat bahwa kualitas polisi di Ibu Kota sudah bisa disejajarkan dengan polisi di negara maju.

Salah satu contohnya adalah Polda Metro Jaya menggalakan kampanye Interpol Turn Back Crime, untuk menyadarkan warga agar menjadi "polisi" atas dirinya sendiri di tengah kompleksitas kejahatan.

"Agar kami dan masyarakat bisa sama-sama menangkal dan memerangi kejahatan. Maka dengan semangat Turn Back Crime, masyarakat tahu ini tanggung jawab bersama memerangi kejahatan. Mereka punya kesadaran menjadi "polisi" bagi dirinya sendiri," ucap Iqbal.

Mantan Kapolres Metro Jakarta Utara ini mengaku puas dengan antusiasme warga di hari pertama pameran. Ia mengatakan pengelola mal Gandaria City pun banyak pengunjung yang tertarik dengan acara 'Jakarta Metropolitan Police Expo'.

Iqbal menambahkan, ketertarikan warga untuk berpartisipasi dalam acara ini menjadi indikator polisi Ibu Kota yang mendapat simpati warga, ramah dan bergaul dengan masyarakat.

"Luar biasa antusiasme warga. Kami tanya ke pengelola mal juga mereka mengaku ini luar biasa. Ini indikator polisi tampil familiar, gaul dan ramah. (Pameran) Ini the first time (baru pertama kali)," ujar Iqbal.

Event Director 'Jakarta Metropolitan Police Expo' Nita Triyana menuturkan acara pameran ini gratis dan terbuka untuk masyarakat.

Tak hanya pameran atribut dan alat-alat penyelidikan yang canggih, panitia juga mengadakan acara yang mengundang keterlibatan warga seperti lomba mewarnai untuk bocah Taman Kanak-kanak (TK) dan lomba Polisi Cilik dari 10 jajaran polres.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya