Liputan6.com, Jakarta - Mantan Wakil Gubernur DKI Prijanto mengatakan, pembahasan soal aturan zonasi di kawasan reklamasi teluk Jakarta cukup pelik. Terbukti dengan terungkapnya kasus suap yang melibatkan anggota DPRD DKI M Sanusi dalam pembahasan ini.
Mantan orang nomor dua di DKI itu pun meminta agar silang pendapat soal zonasi kawasan reklamasi dihentikan. Baik eksekutif maupun legislatif diminta tak menafsirkan bermacam-macam aturan yang ada.
"Jangan tafsir menafsirkan, atmosfer serahkan saja ke KPK. Kalau itu masalah hukumnya di PTUN apakah terjadi pelanggaran di administrasi serahkan saja, enggak usah bikin tafsir sendiri," ujar Prijanto dalam diskusi bertajuk 'Reklamasi Penuh Duri' di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/4/2016).
Menurut Prijanto ada 3 kepentingan dalam pembahasan raperda zonasi ini, yakni Pemprov DKI, DPRD DKI, dan perusahaan pengembang. Prijanto pun tak menutup kemungkinan eksekutif terlibat dalam kongkalikong dengan pihak pengembang.
"Kasus ini menurut saya setelah Pak Sanusi ditangkap KPK dengan pengembang dan ternyata permasalahannya itu menjadi jelas di media, tidak menutup kemungkinan eksekutif itu ada," tutur dia.
Pihak eksekutif yakni Pemprov DKI memiliki kepentingan menggolkan dua Raperda, yakni Raperda Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Provinsi DKI Jakarta 2015-2035, serta Raperda Zonasi Kawasan Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Jakarta Utara.
"Jadi, eksekutif logika saya mesti terlibat, cuma memang kita harus sabar dulu tunggu KPK," ucap Priyanto.
Batman Bela Ahok
Sementara di tempat yang sama, Ketua Komunitas Basuki Tjahaja Purnama Mania (Batman) Immanuel Ebenezer menduga, kasus reklamasi sengaja di-setting sedemikian rupa untuk menjatuhkan popularitas dan kepercayaan publik kepada Ahok. Dia yakin, apa yang dilakukan Ahok tidak menyalahi aturan.
"Apa yang dilakukan Ahok itu sudah melalui beberapa proses. Dia juga tidak buta hukum," ucap Immanuel.
Dirinya juga yakin Ahok tidak terlibat kasus korupsi dalam proyek ini. "Orang memaknai Ahok coba bermain-main, ternyata yang main itu dewan yang tertangkap itu, yang 2 hari sebelumnya juga mendeklarasikan sebagai cagub," tutur dia.
Dia menuding, isu reklamasi sengaja dibuat untuk menjegal Ahok. Sebab, para pesaingnya tidak memiliki kemampuan sebanding dengan Ahok baik gagasan, program, kinerja, dan kejujurannya.
"Makanya, mereka memanfaatkan isu-isu seperti reklamasi ini untuk menjatuhkan Ahok. Tapi buktinya, sampai saat ini belum terbukti bersalah," pungkas Immanuel.
Eks Wagub DKI Prijanto: Korupsi Reklamasi Serahkan ke KPK
Batman yakin Ahok tidak bersalah dalam kasus dugaan korupsi reklamasi.
diperbarui 09 Apr 2016, 15:00 WIBMantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto (kanan) menyambangi Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (8/4/2015). Prijanto datang untuk menjadi narasumber utama dalam diskusi publik tentang Dugaan Korupsi di Stadion BMW Jakarta. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kebiasaan Muluk, Makan Menggunakan Tangan yang Sarat Filosofi dan Manfaat
Komnas HAM Minta Kasus Polisi Tembak Polisi di Sumbar Diusut Tuntas
Paris Hilton Sesumbar Punya Kulit Glowing Tanpa Botox atau Oplas, Apa Rahasianya?
Sosok AKP Dadang Iskandar, Terduga Pelaku yang Tembak Mati AKP Ryanto Ulil
Isyarat Mbah Moen Jelang Wafat, 'di Makkah Sampai Tanggal 5', Karomah Wali
Prabowo Kembali ke Tanah Air, Ini Hasil Kesepakatan Bilateral dengan MBZ di Abu Dhabi
Museum Bajra Sandhi, Monumen Perjuangan yang Sarat Filosofi Hindu Bali
Banjir Bandang Terjang 3 Desa di Tapanuli Selatan, 2 Orang Meninggal Dunia
Hidup Ruwet Banyak Masalah? Amalkan Wirid Singkat Ijazah Habib Novel Ini
Pembanguan Sekolah Terdampak Gempa Garut 5.0 Gunakan Bata Plastik Daur Ulang
Hasil Livoli Divisi Utama 2024: LavAni Juara Usai Menang Dramatis Atas Indomaret
3 Gelandang yang Bisa Direkrut Manchester United di Era Ruben Amorim: Termasuk Jebolan Akademi Klub