Liputan6.com, Semarang - Sukses meraih gelar juara umum dalam ajang kontes robot internasional di Amerika Serikat, tim robotik Universitas Islam Sultan Agung (Unisulla) membuka rahasia kemenangan mereka.
Keterbatasan yang ada tak menjadi hambatan. Terbukti, mereka mampu mengalahkan 80 tim dari berbagai negara di ajang Trinity College International Fire Fighting Home Robot Contest di Oosting Gymnasium Trinity College Ferris Athletic Center, Hartford, Amerika Serikat.
Tim robotik beranggotakan Faisal Aminuddin, La Ode Muhammad Idris, dan Ahmad Zuhri ini merupakan mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Unissula.
Menurut La Ode Muhammad Idris, penantang terberat bukan dari Amerika, tapi dari Tiongkok.
"Robot pemadam api yang dibawa oleh tim dari Tiongkok kemampuannya di atas rata-rata. Kami hanya berpegang mengalahkan rasa minder mereka dan terus berusaha," kata Idris kepada Liputan6.com, Sabtu (9/4/2016).
Baca Juga
Advertisement
Selain mengalahkan rasa minder karena sudah mempersiapkan empat robot sejak Oktober 2015 lalu, tim Indonesia juga berbekal optimisme.
Bermodal empat robot pemadam api beroda Khaum 1 dan Khaum 2 serta dua robot berkaki yaitu Sultan Agung 1 dan Sultan Agung 2, kreasi para mahasiswa itu mampu bekerja lebih cepat dan akurat.
"Robot kami dianggap unik oleh Juri. Uniknya itu karena kami merancang sendiri. Kami juga jadi yang tercepat dan masuk best score," kata Idris.
Kemenangan yang membuat mereka juara umum yaitu Robot Khaum 1 mendapat Juara 1 Fire Fighting Unique, best score level 2 dan 3. Kemudian, robot Khaum 2 meraih juara 2 senior Fire Fighting.
Sementara itu, robot Sultan Agung 1 dan Sultan Agung 2 mendapat juara pertama dan kedua ketegori Walking Fire Fighting.
Lewat kemenangan pada kontes yang berlangsung 2-3 April 2016 lalu itu, semua anggota tim robotik itu akhirnya mendapat hadiah beasiswa ke jenjang lebih tinggi dan ibadah umrah.
Rektor Unisulla Anis Malik Toha, mengaku hal itu sebagai wujud syukur dan berbagi kebahagiaan. Selain itu agar para mahasiswa itu makin bersemangat berkarya.
"Kami dari rektorat dan pimpinan juga sediakan dana Rp 40 juta untuk persiapan kontes regional maupun nasional berikutnya di tahun ini," ujar Anis.