Menteri BUMN Dorong Masyarakat Desa Miliki Rumah

BTN bekerjasama dengan PT Pegadaian (Persero) sehingga dapat masyarakat desa dapat akses kredit bank untuk memiliki rumah.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 10 Apr 2016, 10:45 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno saat mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi VI, Jakarta, Selasa (6/10/2015). Komisi VI menyetujui tambahan penyertaan modal negara (PMN) kepada 23 BUMN senilai Rp.34,32 triliun.(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengimbau PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (Persero) (BBTN) membantu meringankan masyarakat pedesaan dan wilayah terpencil untuk memiliki rumah.

Rini mengatakan, BTN sebagai bank yang memiliki sasaran pembangunan perumahan harus memberikan pemerataan pelayana‎n tidak hanya di perkotaan tapi juga masyarakat pedesaan.

"Tadi saya mengatakan, program BTN bagaimana bisa membuat pelayanan sehingga masyarakat desa memiliki rumah," kata Rini, ‎dalam perayaan HUT 115 Tahun Pegadaian, di Kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (10/4/2016).

Rini mengungkapkan, melalui kerja sama antara BTN dengan PT Pegadaian (Persero) dapat mewujudkan keinginannya, sehingga masyarakat pedesaan bisa menda‎patkan akses kredit perbankan untuk memiliki rumah.

"Ini kerja sama dengan Pegadaian, sehingga financial inclusion sesuai arahan Presiden, sehingga pelayanan perbankan mendapatkan rumah betul dirasakan masyarakat pedesaan daerah terpencil," tutur Rini.


Direktur Utama Pegadaian Riswinandi melanjutkan, Pegadaian telah melakukan penandatanganan kesepakatan dengan Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN. Tujuan kerja sama tersebut adalah peningkatan pelayanan kepada nasabah Pegadaian dengan begitu mendapatkan pelayanan yang lebih cepat, mudah, dan aman.

"Hal ini disebabkan Pegadaian mengembangkan transaksi non tunai dalam proses penyaluran kredit. Untuk mewujudkan program tersebut," ujar Riswinandi.

Riswinandi mengatakan, peserta kredit Pegadaian yang memiliki rekening di bank itu, bisa langsung mendapat setoran dari Pegadaian, sehingga dapat menghindari transaksi tunai.

"Dengan demikian mereka menerima uang gadai bisa langsung dari rekening masing-masing, karena masuk sistem perbankan," tutur Riswinandi. (Pew/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya