Gempa 5,9 di Bengkulu Tak Timbulkan Tsunami

Meskipun pusat gempa di laut, gempa di Bengkulu tidak berpotensi tsunami.

oleh Mevi Linawati diperbarui 10 Apr 2016, 11:23 WIB
Ilustrasi Gempa Bumi (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta - [Gempa](Gempa 5,9 SR Goyang Bengkulu, Warga Panik Berlarian Keluar Rumah "") 5,9 SR terjadi di Bengkulu sekitar pukul 09.14 WIB. Pusat gempa tersebut berada di Samudera Hindia di kedalaman 16 km. Meskipun pusat gempa di laut, tetapi gempa tidak berpotensi tsunami.

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa dirasakan cukup keras oleh masyarakat di Kabupaten Seluma selama sekitar 30 detik. Sebagian masyarakat berhamburan keluar rumah.

"Guncangan gempa juga dirasakan sedang oleh masyarakat di Kota Bengkulu, Bengku Tengah, Kaur, dan Bengkulu Selatan. Berdasarkan peta gempa dirasakan, intensitas gempa II-III MMI dan III MMI di Kepahiang," Kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Minggu (10/4/2016). 

Sutopo menambahkan BPBD Provinsi Bengkulu dan BPBD kabupaten telah melaporkan tidak ada dampak dari gempa tersebut. Dengan intensitas gempa itu, dinilai tidak akan memberikan dampak kerusakan pada bangunan.

"Konstruksi bangunan rusak umumnya jika menerima guncangan gempa lebih dari VI MMI. Kondisi masyarakat aman dan normal. Masyarakat Bengkulu sudah terbiasa dengan gempa. Hampir setiap hari masyarakat merasakan guncangan gempa dengan intensitas yang bervariasi," jelas Sutopo.

Tingginya ancaman gempa di Bengkulu telah banyak dilakukan mitigasi, baik struktural maupun nonstruktural oleh BPBD dan berbagai pihak terkait. Banyak bangunan dibangun dengan kontruksi tahan gempa, pembangunan sirine tsunami, rambu evakuasi, shelter dan lainnya.

"Bahkan bencana menjadi kegiatan ekstra kurikuler sekolah-sekolah di Bengkulu dan menjadi muatan dasar dalam pendidikan," ujar dia.

Pascagempa 7,9 SR yang menimbulkan korban jiwa dan kerusakan di Bengkulu pada 12 September 2007, telah memberikan pelajaran berharga bagi masyarakat. Mental mereka dibangun untuk siap menghadapi gempa.

"Sudah banyak yang dilakukan. Namun masih perlu banyak juga upaya-upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan pemda dan masyarakat dalam menghadapi bencana besar," ujar Sutopo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya