Liputan6.com, Jakarta - Seorang wanita bernama Adinda Mutia Muwardati mengaku mendapatkan tagihan kartu kredit jutaan rupiah dari Lazada Indonesia. Padahal, ia sudah lama tidak melakukan transaksi di e-Commerce tersebut.
Tagihan kartu kredit datang menghampiri Dinda--sapaan akrabnya--baru-baru ini melalui email transaksi pembelian Lazada Indonesia.
"Saat itu tiba-tiba saya mendapatkan email transaksi pembelian pulsa senilai Rp 1 juta dari Lazada. Padahal saya tidak merasa melakukan transaksi pembelian pulsa. Saya terakhir melakukan transaksi di Lazada sekitar Juni 2015," kata Dinda kepada tim Tekno Liputan6.com, Minggu (10/4/2016).
Baca Juga
Advertisement
Ketika mendapatkan email dari Lazada, Dinda menganggap itu sebagai angin lalu karena ia sedang dalam perjalanan.
"Karena saya masih dalam perjalanan menuju kantor, saya menganggap email tersebut sebagai angin lalu. Setibanya di kantor, saya penasaran dan kembali membuka email tersebut. Ternyata benar email itu tertulis pemesanan barang dengan nama dan alamat saya," ungkapnya.
Kemudian, Dinda langsung mengecek inbox kembali dan ia mendapatkan lima email transaksi lain yang mengatasnamakan dirinya. Kuat dugaan bahwa akun wanita tersebut telah dibobol oleh pihak yang tak bertanggung jawab.
"Langsung saja saya membuka laptop kantor dan mencoba log in ke akun Lazada saya. Ternyata password saya telah diganti oleh hacker. Setelah me-reset password, saya segera cek history transaksi, ternyata yang saya takutkan benar terjadi. Akun dan kartu kredit saya disalahgunakan orang lain," ujarnya.
Belum mendapat kepastian
Ia menceritakan, total transaksinya ada 9 pembelian pulsa dan voucher online game yang totalnya mencapai Rp 3.571.400. Dinda pun langsung menghubungi bank terkait dan Lazada.
Namun sayangnya, hingga kini ia belum mendapatkan respon dari e-Commerce yang bermarkas di Dubai, Uni Emirat Arab tersebut.
"Pihak bank menyatakan, saya harus meminta Lazada untuk membataskan transaksi tersebut. Tapi hingga saat ini saya belum mendapatkan kepastian dari Lazada," imbuhnya.
Atas kejadian ini, sebagai pengguna ia merasa kapok untuk melakukan transaksi online. Ia pun merasa sangat was-was dan mempertanyakan sistem keamanan Lazada.
"Saya jadi kapok melakukan transaksi online dan tidak nyaman ketika ingin melakukan transaksi online. Saya pun merasa e-Commerce sebesar Lazada, sistem keamanannya sangat rentan," pungkasnya.
Sebelumnya, pada Maret 2016, pengguna bernama Ni Luh Ketut Sukarniasih membuat surat terbuka di Facebook yang ditujukan kepada Lazada Indonesia.
Ia menulis, pernah menerima notifikasi transaksi kartu kredit di ponsel yang berisikan info kalau kartu kreditnya melakukan pembayaran transaksi di Lazada sejumlah Rp 1.817.700.
Selang tiga menit kemudian, satu notifikasi masuk lagi yang isinya sebuah transaksi di Lazada dengan jumlah Rp 218.700.
(Isk/Cas)
Advertisement