Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar VIII, Romahurmuziy mengaku telah mempersiapkan puluhan kadernya untuk masuk dalam jajaran kabinet pemerintahan Jokowi-JK.
Menurut dia, kesiapan itu terkait dengan isu reshuffle kabinet yang semakin mengemuka dan tak menutup kemungkinan kadernya akan dilirik Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"PPP secara khusus siapkan puluhan kader untuk ditempatkan di jajaran kabinet," kata pria yang akrab disapa Romi itu di sela-sela acara penutupan Muktamar VIII PPP di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Minggu (10/4/2016).
Baca Juga
Advertisement
Namun, Romi enggan berspekulasi terkait peluang kader partainya yang akan menyusul Lukman Hakim Syaifuddin sebagai menteri di Kabinet Kerja. Ia mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden.
"Soal jatah menjatah urusan Presiden," singkat dia.
Romi mengungkapkan, ada sejumlah agenda bilama kadernya masuk ke dalam pemerintahan. Satu di antaranya adalah mendorong pemerintah untuk segera merampungkan Rancangan Undang-undang terkait tax amnesty.
"Kami dorong pemerintah segera rampungkan tax amnesty. Upaya hukum untuk segera klarifikasi tentang Panama Papers agar tak timbulkan persoalan. Kemudian APBN 2017 diharapkan disumberkan dari RUU tax amnesty. Berati kalau biaya pajak 1 persen berarti ada Rp 1,17 triliun uang orang Indonesia di luar negeri. Ini harus diklarifikasi benar enggak ada uang sebanyak itu," Romi menandaskan.