Liputan6.com, Seoul - Seorang petinggi intelijen militer Korea Utara yang kerap kali memimpin operasi mata-mata, membelot ke Korea Selatan.
Nama pejabat senior itu tidak dipublikasikan, namun menurut kementerian pertahanan Korsel mengatakan, pangkat petinggi itu Kolonel dan bekerja untuk Reconnnaissance General Bureau atau dinas intelijen. Diketahui, pria pembelot itu telah meninggalkan jabatannya tahun lalu.
Baca Juga
Advertisement
Kantor berita Korsel, Yonhap mengutip sumber yang mengatakan bahwa sang kolonel itu adalah paling elite di antara para pembelot lainnya.
Sebelumnya, pada Sabtu 9 April, ada 13 pekerja Korut di luar negeri yang memilih membelot ke Korsel-- setelah melihat drama Korea dan kenyataan dunia sesungguhnya lewat internet.
Sementara itu, lebih dari 28 ribu warga Korut kabur ke Korsel setelah Perang Korea berakhir. Namun, kasus pejabat membelot jarang terjadi.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Moon Sang-gyun menegaskan, pihaknya tidak akan menyebut nama dan informasi lebih lanjut tentang kolonel itu, demikian seperti dilansir dari BBC, Senin (11/4/2016).
Sumber Yonhap mengatakan, pria tersebut adalah pejabat tertinggi Korut yang menjadi pembelot.
"Ia dipercaya juga memberikan detil operasi biro intelijen di mana ia pernah bekerja. Kebanyakan adalah operasi-operasi melawan Korsel," terang sumber itu.
Reconnnaissance General Bureau bertugas untuk menampung seluruh informasi intelijen dan melakukan operasi mata-mata.
Reporter BBC di Seoul mengatakan, figur itu disinyalir memiliki informasi penting tentang rezim Kim Jong-un.