Usai Jalani Operasi Plastik di Malaysia, Pria Australia Meninggal

Asosiasi Bedah Plastik Australia mengingatkan berhati-hati memilih operasi bedah plastik yang murah di luar negeri.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 11 Apr 2016, 17:00 WIB
Seorang pria Australia meninggal usai menjalani operasi bedah plastik di Malaysia.

Liputan6.com, Sydney- Asosiasi Bedah Plastik Australia mengingatkan berhati-hati memilih operasi bedah plastik yang murah di luar negeri. Hal ini dilakukan setelah seorang pria meninggal beberapa hari sesudah melakukan beberapa kali prosedur operasi bedah plastik.

Seorang pria Australia berusia 31 tahun, Leigh Aiple sudah berulang kali bolak-balik ke Malaysia untuk melakukan prosedur operasi bedah plastik. Namun sepulangnya ia dari Malaysia, ia mengalami nyeri dada, kaki bengkak, dan luka terbuka.

"Sesampainya di rumah, ada lubang yang menganga, ada jahitan dimana-mana," terang ibu Aiple, Grace Muscat kepada laman news.com.au dikutip pada Senin (11/4/2016).

Grace langsung menelpon ambulans usai Aiple mengeluhkan rasa nyeri di dada. Namun ia dinyatakan meninggal satu jam kemudian. Menurut dokter, ia meninggal karena pulmonary thromboembolism. Hal ini terkait dengan trombosis vena dalam. Perjalanan di udara memang bisa meningkatkan risiko tersebut. 

Sejak 2014 Aiple memang menjalani operasi pada perut, bibir, dagu, paha, dan dada di Malaysia melalui agen perjalanan medis di Selandia Baru. Tindakan operasi dilakukan di Beverly Wilshire Medical Centre di Kuala Lumpur.

Terkait hal ini, Presiden Asosiasi Bedah Plastik Australia, Bartholomeuz meminta warga Australia tidak terpikat biaya murah operasi plastik di negara lain. Pasien perlu mempertimbangkan aneka hal ketika melakukan operasi plastik di negara lain mulai dari pajak yang diterima negara lain hingga risiko komplikasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya