Liputan6.com, Burton upon Trent - Kathryn Smith menghadapi tuduhan serius. Perempuan 23 tahun tersebut diduga menginjak anaknya yang masih balita hingga meninggal dunia.
Tak hanya itu, ia juga didakwa berniat menjual anak agar uangnya dapat digunakan untuk membeli narkoba.
Terdakwa diduga membuat kesepakatan 'gila' dengan temannya yang juga seorang pecandu narkotika, saat keduanya sedang menghisap ganja.
Seperti yang dikutip dari News.com.au, Senin (11/4/2016), seseorang yang tak ingin disebutkan namanya, menyebutkan bahwa Kathryn tak menghiraukan tangisan anaknya yang berusia 21 bulan, Ayeeshia Smith, ketika ia sedang mengonsumsi obat-obatan terlarang.
Kathryn juga dituduh tak memberi makan anaknya dan lebih memilih menghabiskan uangnya untuk membeli ganja dan narkoba yang ia simpan di dalam botol minum Ayeeshia.
Baca Juga
Advertisement
Persidangan mengungkap bahwa dinas sosial lalai untuk mengambil Ayeeshia agar dibesarkan di tempat yang lebih layak.
Namun mantan teman Kathryn mengatakan bahwa sulit untuk mengetahui bahwa pasangan tersebut bermasalah.
"Rumahnya bersih dan rapi, jadi jika pihak berwenang datang maka mereka terlihat seperti orang baik-baik," ujar saksi yang tak ingin disebut namanya.
"Namun ia bukan orangtua yang baik... Ketika sedang dalam pengaruh ganja, ia tak akan memeriksa anaknya ketika menangis di malam hari."
"Kathryn juga pernah berkata kepadaku, 'Apakah kamu mau membelinya (Ayeeshia)? Aku dapat menukarnya dengan uang untuk membeli ganja'," tambahnya.
Mantan pasangan Kathryn, Mathew Rigby, juga terbukti bersalah karena membiarkan Ayeeshia dibunuh.
Ketika hamil, Kathryn tetap merokok ganja dan saat menganiaya putrinya ia sedang berada dalam pengaruh narkotika tersebut.
Sebelumnya Ayeeshia telah diawasi oleh dinas sosial, pekerja kesehatan, dan rumah sakit, serta polisi karena diduga ia tumbuh dalam keluarga yang berbahaya. Namun, sayangnya hal tersebut dilakukan dalam waktu yang singkat.
Ayah biologis Ayeeshia, Ricky Booth, menyalahkan dinas sosial karena gagal untuk menjaga Ayeeshia setelah ia berpisah dengan Kathryn pada 2012.
"Tak ada yang dapat membawa Ayeeshia kembali. Aku selalu merasa bersalah karena tak dapat menjaganya," ujarnya.