Liputan6.com, Jakarta - Polisi Australia terus menyelidiki kematian WNI bernama Miming Listiyani yang diduga dilakukan pria yang pernah terlibat kasus Bali Nine.
Menurut Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, KBRI Canberra dan KJRI Sydney terus melakukan koordinasi dengan Kepolisian Australia. Komunikasi dilakukan demi mengetahui perkembangan penanganan kasus tersebut.
"Sejak terima info itu, KBRI Canberra dan KJRI Sydney terus berkomunikasi dengan otoritas sana untuk dapat info terkini soal penanganan kasus itu," ucap Menlu Retno di kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Senin (11/4/2016).
Baca Juga
Advertisement
Retno menambahkan pada hari ini perwakilan Indonesia di Australia baru saja bertemu Kepolisian Negeri Kanguru. Pertemuan ini juga dihadiri perwakilan keluarga Miming.
"Tim konsuler KJRI (Sydney) dan Atase Polisi KBRI Canberra melakukan pertemuan dengan keluarga dan polisi Australia," katanya.
"KJRI yang memfasilitasi kedatangan keluarga korban, yaitu adik dari ayah korban," kata Menlu Retno.
Seorang perempuan ditemukan tewas bersimbah darah di sebuah pantai dekat dermaga Cabarita. Lokasi itu kerap dikenal sebagai tempat wisata.
Berdasarkan kartu ATM bank yang ditemukan di sekitar kejadian perkara, diketahui ia bernama Miming Listiyani, berusia 27 tahun. Korban adalah warga negara Indonesia (WNI).
Jasad Miming ditemukan setelah polisi merespons teriakan panik dari Dermaga Cabarita. Lokasi itu sangat populer bagi pelancong yang menghabiskan malam.
Petugas datang pada pukul 23.30 pada Kamis dan melihat korban dan terduga pelaku dalam keadaan telanjang. Terduga pelaku yang bernama Khanh Thanh Ly berdiri di samping jasad Listiyani di bibir pantai. Ia sempat mencoba lari tapi berhasil diringkus.