Di Kenya, Ada Panti Asuhan Khusus Obati Trauma Gajah

panti asuhan yang dibangun dan dikelola oleh African Wildlife Trust, memiliki tujuan utama yaitu untuk menyelamatkan gajah Afrika dari pembu

oleh Azwar Anas diperbarui 11 Apr 2016, 20:15 WIB
panti asuhan yang dibangun dan dikelola oleh African Wildlife Trust, memiliki tujuan utama yaitu untuk menyelamatkan gajah Afrika dari pembu

Citizen6 Jakarta - Panti asuhan yang merupakan tempat penampungan memiliki tujuan utama yaitu untuk menolong sesama. Jika biasanya panti asuhan hanya untuk manusia, kini di Kenya tepatnya di Taman Nasional Tsavo East, sudah ada panti asuhan yang dikhususkan untuk binatang gajah.

Seperti yang dilansir theguardian.com, panti asuhan yang dibangun dan dikelola oleh African Wildlife Trust, memiliki tujuan utama yaitu untuk menyelamatkan gajah Afrika dari pemburu gading. Panti asuhan yang dibangun oleh organisasi nirlaba Tanzania ini memang memberikan banyak perubahan pada kehidupan binatang gajah.

Panti asuhan tersebut sengaja dibangun di daerah Tanzania tepatnya di Kenya yang merupakan salah satu benua terbesar bagi populasi gajah dan di tempat inilah banyak ditemukan pemburu gading liar. "Pertama kalinya, tetangga kami di Kenya mendirikan panti asuhan khusus gajah. Proyek yang masih bersifat sementara itu memang dibuat Tanzania untuk berusaha mengembalikan populasi gajah ke posisi awal sebanyak 100.000 gajah sampai tahun 2030," kata Lazaro Nyalandu, Menteri Urusan Sumber Daya Alam dan Pariwisata Tanzania.

Diketahui dari data sensus pemerintah sejak keberadaan panti asuhan gajah tersebut, dari 2009 hingga 2014 hampir 60% dari gajah bisa bertahan hidup lebih lama. Jumlah pemburu gading liar pun menurun dari 109.051 ke 43.330.

Uniknya, di panti asuhan ini para pengasuh harus dapat mengambil hati si anak gajah untuk mau diasuh olehnya. Pengasuh harus menunjukkan perhatian yang tulus agar mendapat kepercayaan dari anak gajah. Hal tersebut dilakukan untuk menyembuhkan trauma anak gajah yang menyaksikan pembantaian induk dan keluarga mereka akibat pemburu gading liar tersebut.

Rupanya, duka anak gajah bisa berlangsung beberapa bulan, dan mereka sering kehilangan kemauan untuk hidup. "Banyak gajah kecil dilaporkan menunggui bangkai induk mereka selama berhari-hari setelah hewan tersebut dibunuh. Selama itu, kondisi bayi gajah tersebut memburuk tanpa susu induknya untuk bisa bertahan hidup," kata Nyalandu.

Dalam panti asuhan tersebut, terdapat bangunan ruangan kecil sebanyak panti lebih dari 50 ruangan kecil yang masing-masing bisa menampung satu bayi gajah, serta memiliki lantai lunak yang dilengkapi dengan ranjang yang ditutup seprei khusus. Tempat instalasi itu juga akan menampung bayi gajah hingga sembuh dari trauma untuk siap hidup kembali di alam liar.

Penulis

Christyana Caroline

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini


**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya