Liputan6.com, Manchester - Karena peningkatan pemeriksaan keamanan penerbangan, perlu lebih banyak waktu bagi penumpang hingga akhirnya masuk pesawat dan siap lepas landas.
Tentu saja mengesalkan kalau tiba-tiba proses lepas landas dibatalkan atau ditunda.
Baca Juga
Advertisement
Kali ini, seperti dikutip dari News.com.au pada Selasa (12/4/2016), seorang pilot penerbangan jarak jauh mendadak membatalkan lepas landas di Bandara Manchester, Inggris. Penerbangan menuju Australia itu rencananya akan transit di Abu Dhabi.
Namun demikian, setelah mengetahui alasannya, para pihak malah memuji keputusan itu. Kenapa?
Menurut agen perjalanan Becky Stephenson, pasangan kakek nenek dalam penerbangan itu meminta kesempatan untuk bertemu dengan cucunya yang sedang sekarat.
Laporan Travel Mole mengatakan bahwa Stephenson mengisahkan pembatalan dadakan penerbangan Etihad itu melalui laman Travel Gossip. Ia adalah agen perjalanan yang mengurusi tiket perjalanan pasangan kakek nenek tersebut.
Pada 4 April lalu, pasangan lansia itu mendapat kabar bahwa cucu lelaki mereka terpaksa masuk instalasi gawat darurat di rumah sakit. Menurut Stephenson, pasangan itu tetap menyalakan telepon genggam mereka setelah naik pesawat karena “menduga ada yang tidak beres.”
Setelah mendapatkan pesan teks yang membenarkan kecurigaan mereka, awak pesawat kemudian menghentikan pesawat yang sedang menuju jalur lepas landas. Pasangan itu kemudian bisa diturunkan. Koper mereka diambil dari bagasi dan mereka dibimbing menuju terminal.
Bukan hanya itu, pihak penerbangan juga mencarikan kendaraan penjemput agar dapat segera membawa kakek nenek itu ke rumah sakit. Mereka tiba tepat waktu dan masih sempat bertemu dengan sang cucu yang akhirnya meninggal sehari kemudian.
Stephenson mengatakan bahwa Etihad bertindak “lebih dari yang diharapkan” untuk membantu klien mereka dalam keadaan darurat yang menyesakkan hati.
“Setiap hal kecil benar-benar dipikirkan dan diurusi,” tulisnya di unggahan Facebook.
“Seandainya para penumpang itu tidak diizinkan turun dan harus terbang kembali setelah tiba di Abu Dhabi, mereka mungkin tidak bisa datang tepat waktu untuk mendampingi sang cucu.”
Bukan hanya itu, Etihad bahkan mengizinkan pasangan itu untuk menggunakan lagi tiket penerbangan kemudian hari.
Unggahan Stephenson mengundang pujian kepada pihak maskapai dan banyak pihak menyebutnya, “benar-benar hebat” dan kisah itu sendiri “melegakan hati”.
Penerbangan dan awak pesawat sering menjadi sasaran pelampiasan kekesalan penumpang, namun ada saja kisah-kisah pilot dan awak pesawat yang melakukan lebih lagi bagi penumpang yang sedang kalap.
Desember lalu, seorang pilot Delta Airlines dipandang sebagai pahlawan ketika ia membawa pesawatnya kembali guna menjemput keluarga yang hampir saja ketinggalan pemakaman ayah mereka.
Keluarga tersebut tertinggal di gerbang bandara internasional Minneapolis-St Paul (MSP) setelah penerbangan sambungan mereka ke Tennessee tertunda. Ayah mereka sedang akan dimakamkan di Tennessee.
Sang pilot melihat keluarga yang berduka itu dari kokpitnya dan menunda penerbangannya supaya keluarga itu bisa naik pesawat dan tiba tepat waktu untuk pemakaman.
Dalam suatu kejadian lain, penerbangan Delta dari kota Philedelphia, negara bagian Pennsylvania, ke kota Atlanta di Georgia pada bulan Mei tahun lalu terpaksa dialihkan ke Tennessee akibat adanya badai. Awak pesawat kemudian memesan piza untuk semua orang di dalam pesawat.
Twitter pun dibanjiri dengan foto-foto awak pesawat sedang membagikan piza hangat kepada para penumpang. Tapi ini bukan yang pertama kalinya, sepertinya kiriman piza menjadi kebijakan Delta dalam situasi demikian.
Ada lagi contoh luar biasa pada bulan Desember lalu. Seorang pilot EasyJet menuliskan 32 helai surat keterangan absen bagi para pelajar pada penerbangan Siprus ke London Gatwick karena penerbangan itu tertunda 20 jam.
Para pelajar tersebut sedang berlibur bersama orangtua mereka di Siprus selama seminggu, namun kabut tebal memaksa mereka terlambat sehari tiba di London.
Bukan hanya itu, catatan dari pilot Kapten Wayne Mott pun terdengar keren. Salah satu surat keterangan untuk Joshua Skuse (8) bkuse berbunyi begini, “Maaf karena Joshua tidak hadir di kelas hari ini. Ia mendadak terlibat dalam misi rahasia di timur Laut Tengah.”
“Kami harap tugas ini segera tuntas dan ia akan menemui Anda dengan segar dan rapih pada Selasa pagi.”
Isi surat itu sangat menggugah sehingga Kapten Mott kemudian mendapatkan undangan untuk menjadi pembicara tamu di sekolah Joshua.