Liputan6.com, Jakarta Teka-teka soal rencana akuisisi klub Persiram Raja Ampat oleh tim PS TNI akhirnya terjawab usai rapat antara manajer klub ISC (Indonesia Soccer Championship). Media Officer PS TNI, Djoko Purwoko SE, mengatakan kepada wartawan bahwa pihaknya masih dalam proses merger dengan Persiram.
Pernyataan Djoko tersebut diamini Direktur Utama PT Gelora Trisula Semesta (GTS), Joko Driyono, yang juga operator dan pemegang hak komersial ISC. Menurut Joko Driyono, Persiram Raja Ampat telah melaporkan kegiatan jual beli aset dengan PS TNI lewat pemilik klub.
Baca Juga
- Top 3 Berita Bola: Pengakuan Rossi Soal Insiden di MotoGP Austin
- Lawan West Ham, Van Gaal Minta MU Waspadai Pemain Ini
- Kabar Baik Hampiri Madrid Jelang Lawan Wolfsburg
Advertisement
"Persiram melalui aksi jual-beli pemilik barunya mendeklarasikan perubahan nama, jadi semua jelas," kata Joko Driyono.
"The Giant Killer", julukan lain PS TNI, dibentuk sejak turnamen Piala Jenderal Sudirman. Skuatnya mayoritas bermaterikan pemain tim nasional U-19 maupun U-23 yang memilih ikut pendidikan militer di Angkatan Darat.
PS TNI kini terdaftar sebagai salah satu tim peserta ISC, dan rencananya memakai Stadion Siliwangi sebagai kandang mereka. "Tadi mereka registrasi klub dengan nama PS TNI," kata Joko Driyono. "Stadion Siliwangi juga harus diforsir untuk bisa lolos verifikasi. Mulai dari lampu, semua tidak serumit ketika jadi kandang Persib dahulu," ujarnya.
Kini, pekerjaan rumah PS TNI dari sisi perusahaan jelang ISC hanya tinggal mencari sponsor sebagai penyokong dana selama berkompetisi.
"Untuk sponsor, kami kan punya Divisi Bisnis, hanya belum saya tanyakan sejauh mana langkah sponsorship-nya karena kami semua belum berkumpul," kata Djoko Purwoko usai manager meeting di The Parklane Hotel, Kuningan, Jakarta.