2 Juta UMKM Akan Berbasis Online pada 2016

Pemerintah sangat ingin memajukan UMKM Indonesia agar tidak mati di negeri sendiri akibat banjirnya produk-produk impor.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 12 Apr 2016, 10:31 WIB
Menteri Kominfo Rudiantara menjelaskan bahwa kemajuan teknologi bukan hanya miliki sebagian orang di sentra ekonomi urban. (Foto: Ilyas Istianur/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas teknologi sehingga bisa mendukung bisnis para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia.

Salah satu langkah terbaru yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika adalah dengan memberikan fasilitas kepada perusahaan penyedia layanan start up ‎Nurbaya Initiative yang bekerja sama dengan PT Pos Indonesia (Persero) dalam membangun platform e-commerce untuk para pelaku UMKM.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengungkapkan, setidaknya 2 juta UKM akan bertransformasi menjadi usaha berbasis online pada tahun ini. Sistem online (daring) yang disematkan kepada 2 juta UMKM tersebut dengan sistem belanja online di ekiosk yang akan ditempatkan di 4.000 cabang PT Pos di seluruh Indonesia.

Rudiantara menambahkan, teknologi seperti ini bisa dimanfaatkan untuk distribusi dan pemasaran produk. Nurbaya dan PT Pos Indonesia, akan menjaring jutaan UMKM di seluruh Indonesia.

"Tantangannya tentu ada, bagaimana memberdayakan UMKM untuk menggunakan teknologi. Karena belum semua UMKM menggunakan teknologi," kata Rudiantara, Selasa (12/4/2016).

Namun Rudiantara optimistis, kendala ini bisa dicarikan jalan keluarnya. Salah satunya, si pelaku UMKM bisa dibantu oleh orang-orang terdekat, seperti anak atau saudara yang mengoperasikan teknologi tersebut.

Terkait sektor ekonomi kerakyatan berbasis digital, menurut dia, Indonesia harus meningkatkan daya saingnya agar pasar dalam negeri tidak direbut oleh negara lain. Terlebih saat ini sudah masuk dalam pasar bebas ASEAN.

"Pemerintah sangat ingin memajukan UMKM Indonesia agar tidak mati di negeri sendiri akibat banjirnya produk-produk impor, apalagi dengan dibukanya pasar Indonesia akibat MEA," kata Rudiantara.

Sementara itu, Andy Sjarif, Founder Nurbaya Initiative mengemukakan bahwa saat ini ada 55 juta UMKM di Indonesia, di mana kurang dari 5 persen yang telah berbasis online. Menurutnya, Nurbaya diharapkan dapat membawa dua juta UMKM online dalam empat tahun mendatang.

"Nurbaya Initiative dikembangkan untuk membawa UMKM Indonesia yang memberikan kontribusi 55 persen GDP kepada negara untuk masuk ke dalam ranah e-commerce. Dengan ini diharapkan penjualan UMKM dapat naik minimal dua kali lipat dibandingkan dengan transaksi konvensional," ujar Andy.

Lebih lanjut Rudiantara, menjelaskan bahwa kemajuan teknologi bukan hanya miliki sebagian orang di sentra ekonomi urban, tetapi harus dimiliki dan dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat.‎‎ (Yas/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya