Harga Komoditas Membaik Dorong Penguatan Rupiah

Sejak pagi hingga siang hari ini, nilai tukar rupiah berada di kisaran 13.113 per dolar AS hingga 13.144 per dolar AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 12 Apr 2016, 13:17 WIB
Teller menghitung uang rupiah di Bank Bukopin Syariah, Jakarta, Selasa (29/12). Rupiah kembali melemah, di tengah sepinya transaksi jelang libur Tahun Baru Hingga akhir pekan, pergerakan rupiah diperkirakan masih terbatas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah masih menguat pada perdagangan Selasa pekan ini. Spekulasi bahwa Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) belum akan segera menaikkan suku bunga menjadi pendorong penguatan rupiah.

Mengutip Bloomberg, Selasa (12/4/2016), rupiah dibuka di angka 13.126 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.133 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, nilai tukar rupiah berada di kisaran 13.113 per dolar AS hingga 13.144 per dolar AS. Jika dihitung sejak awal tahun, rupiah telah menguat 4,80 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.123 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.134 per dolar AS.

Penguatan rupiah ini tidak sendiri, beberapa mata uang lainnya di kawasan Asia juga mengalami penguatan karena memang dolar AS tertekan. Mata uang AS tersebut menuju level terendah dalam 9 bulan terakhir karena adanya spekulasi keputusan The Fed.

Sebagian besar pelaku pasar dan juga analis memperkirakan bahwa The Fed belum akan segera menaikkan suku bunga dalam waktu dekat ini. The Fed akan menunggu sinyal pertumbuhan yang lebih baik untuk menjalankan aksi pengetatan kebijakan moneter.

"Apa yang kita lihat sekarang adalah masa konsolidasi dolar AS. Sebelumnya dolar AS sudah cukup kuat sehingga pelaku pasar meyakinkan diri apakah angka yang ada sesuai dengan kondisi," jelas Direktur Valuta Asing Deutsche Bank AG, New York, AS, Sebastien Galy.

Ekonom PT Samuel Sekuritas, Rangga Cipta menambahkan, harga komoditas membaik membuat nilai tukar rupiah masih ada ruang untuk penguatan. "Harga komoditas yang membaik serta dollar index yang melemah berhasil mendorong penguatan rupiah hingga kemarin sore bersamaan dengan penguatan kurs lain di Asia," jelasnya.

Penguatan juga terlihat di pasar SUN yang imbal hasil tenor 10 tahun turun hingga 7,5 persen. "Itu terjadi walaupun terjadi penurunan drastis IHSG," tuturnya. Ruang penguatan rupiah masih tersedia hari ini melihat tren dollar index yang turun serta minyak mentah yang naik. (Gdn/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya