Aberdeen Luncurkan Produk Reksa Dana Syariah

PT Aberdeen Asset Management meluncurkan produk investasi reksa dana syariah dengan tajuk Aberdeen Syariah Asia Pasific Equity USD Fund.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 12 Apr 2016, 14:03 WIB
Peluncuran produk investasi Syariah pertama dari Aberdeen Asset Management.

Liputan6.com, Jakarta - PT Aberdeen Asset Management meluncurkan produk investasi reksa dana syariah dengan tajuk Aberdeen Syariah Asia Pasific Equity USD Fund pada Selasa (12/4/2016) ini. Penempatan reksa dana ini 100 persen di saham syariah di negara Asia Pasifik termasuk Jepang.

Presiden Direktur Aberdeen Asset Management Sigit Wiryadi mengatakan, produk Aberdeen Syariah Asia Pasific Equity USD Fund bakal memberikan imbal hasil yang maksimal. Pasalnya, pasar regional kini mulai menunjukkan perbaikan.

Indikasi perbaikan tersebut adalah penundaan pengetatan kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) serta stimulus yang dilakukan oleh China. "Produk ini kami harapkan memberikan imbal hasil yang optimal," kata dia.

Sigit juga mengatakan, pemilihan negara di Asia Pasifik termasuk Jepang dalam penempatan dana kelolaan lantaran negara tersebut jarang dilirik oleh manajer investasi lain. Dia menuturkan, perusahaan mengambil strategi dengan memilih penempatan pada perusahaan-perusahaan yang berorientasi global.

"‎Tidak hanya orientasi dalam negeri tapi luar negeri. Toyota kan market, pabriknya, tidak hanya di Jepang," ujar dia.

Reksa dana Aberdeen Syariah Asia Pasific Equity USD Fund menyasar pasar profesional. Produk tersebut dapat diperoleh dengan investasi awal minimal US$ 10 ribu dan pembelian selanjutnya sebanyak US$ 5 ribu.

Bagi perusahaan, produk reksa dana tersebut akan menguntungkan karena mayoritas Indonesia merupakan muslim. Hal tersebut juga didorong kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengizinkan investasi di luar negeri sampai 100 persen untuk produk syariah.

"Kami yakin produk akan sangat diminati investor yang ingin investasi di luar negeri," tandas Sigit. (Amd/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya