Liputan6.com, Jakarta Di awal kemunculannya, PS TNI hanyalah sebatas tim penghibur. Namun, predikat mereka kini sudah berubah. Di Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016, PS TNI akan menjadi ancaman serius.
Jagat sepak bola Indonesia sempat dikejutkan dengan kemunculan PS TNI di Piala Jenderal Sudirman (PJS) 2015. Itu karena mereka adalah tim yang namanya tak pernah didengar sebelumnya. Opini publik, PS TNI hanya akan menjadi tim hiburan di turnamen itu.
Hebatnya, PS TNI mampu mematahkan semua opini itu. Di lapangan, kinerja mengesankan mampu diperlihatkan PS TNI.
Baca Juga
- Kutukan MotoGP Spanyol Hantui Rossi
- Alasan Widodo Terima Pinangan Sriwijaya
- Video: Luar Biasa, Kiper Ini Cetak Gol dari Jarak 68 Meter
Advertisement
Tiket 8 Besar PJS 2015 digapai dengan mudah. Mereka masuk dalam kategori tim pertama setelah Arema Cronus FC yang lolos dari fase grup. Pada laga perdana Grup C, mereka bungkam Surabaya United (SU) 2-1. Di laga kedua, Pusamania Borneo FC (PBFC) dibekuk lewat adu penalti. Di laga ketiga, Persela Lamongan dihajar 4-2 meski mereka sempat tertinggal 0-2.
Paling mengesankan adalah kemenangan PS TNI atas Persib Bandung di laga pamungkas Grup C. Juara Indonesia Super League (ISL) 2014 dan Piala Presiden 2015 itu dipecundangi dua gol tanpa balas.
Sayang, performa mengesankan itu tak berlanjut ketika PS TNI bersaing dengan Semen Padang FC, Mitra Kukar, dan Persija Jakarta di Grup D 8 Besar. Mereka menjadi juru kunci karena kalah dari ketiga tim itu. Meski begitu, perjalanan PS TNI di PJS 2015 tetap layak diancungi jempol. Bahkan, mereka pun mendapatkan julukan The Giant Killer atau Pembunuh Raksasa.
Gagal Total
Jika ditelusuri lebih jauh, kiprah mengesankan PS TNI bukan sesuatu yang begitu mengejutkan. Performa impresif mereka tercipta karena skuat kualitas tim yang mereka miliki.
Dibesut Suharto AD, skuat PS TNI dihuni mayoritas pilar PSMS Medan, juara Piala Kemerdekaan 2015. Mereka juga merekrut pemain muda bertalenta seperti Ahmad Noviandani, Ravi Murdianto, Manahati Lestusen, Wawan Febrianto, Dimas Drajad, dan Abduh Lestaluhu.
2
Sayang, aksi mereka terbilang gagal total di dua turnamen selanjutnya. Di Piala Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) 2016, langkah mereka terhenti di Grup B. Mereka kalah 0-1 dari Sriwijaya, menang 2-1 atas Kukar, dan ditahan Madura United 2-2.
Begitu pula saat tampil di Torabika Bhayangkara Cup 2016, PS TNI sekan kehabisan bahan kejutan. Tak heran langkah mereka langsung terhenti di fase grup. Kalah 1-2 dari Sriwijaya FC, menang 3-1 atas PBFC, takluk 0-2 dari Persib, dan ditahan Kukar 1-1 membuat PS TNI finis di urutan tiga Grup A.
Gandeng Persiram Raja Ampat
Meski gagal di Torabika Bhayangkara Cup 2016, PS TNI ternyata kembali menciptakan kejutan besar. Tepat pada 26 Maret 2016, mereka mengumumkan akan turun di Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016.
Cara mereka pun terbilang cerdik. Mereka menggandeng Persiram Raja Ampat agar bisa memenuhi syarat tampil di ISC. Namun, nama yang mereka gunakan tetap PS TNI. Tentu saja, kehadiran mereka akan membuat nyali beberapa tim di ISC A 2016 menciut.
Mereka juga sudah memilih Stadion Siliwangi sebagai markas mereka. Kini, PS TNI tinggal fokus mencari sponsor sebagai penyokong dana selama berkompetisi. Itu adalah faktor penting jika PS TNI tak ingin sekadar menjadi penghibur di ISC A 2016.
Advertisement